Kamis 14 Jun 2018 10:54 WIB

Aneka Mitos Membedakan Janin Perempuan dan Laki-Laki

Banyak mitos berkembang tentang bentuk-bentuk reaksi tubuh wanita saat hamil

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Hamil
Hamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian terbaru diterbitkan dalam Jurnal Brain, Behaviour and Immunity menunjukkan tubuh wanita hamil merespons berbeda ketika mereka mengandung anak laki-laki dan anak perempuan. Peneliti menemukan ibu yang hamil anak perempuan kerap mengalami peradangan tinggi sebagai bentuk perlawanan terhadap infeksi bakteri, dibanding ibu yang hamil anak laki-laki.

Peradangan ini dapat menjelaskan mengapa wanita mengalami gejala dan kondisi medis lebih buruk, termasuk asma ketika mengandung janin perempuan. Selain itu, banyak mitos berkembang tentang bentuk-bentuk reaksi tubuh wanita saat mengandung anak perempuan dan laki-laki, dilansir dari Essential Baby, Kamis (14/6).

1. Bentuk perut
Bidang dari Groovy Babies, Amanda Bude mengatakan banyak petunjuk berkembang untuk mencari tahu seorang ibu mengandung anak laki-laki atau perempuan. "Jika perutnya mancung ke depan, katanya itu anak laki-laki, sementara jika perutnya bulat nyaris sempurna lebih mungkin itu anak perempuan," kata Bude.

Apakah ciri fisik demikian selalu benar? Ahli obstetri dan dokter kandungan, Alex Polyakov mengatakan itu tidak selalu benar. "Bentuk perut ditentukan tonus otot, bentuk tubuh, berat badan, dan posisi bayi, bukan jenis kelamin apa bayi di dalam perut Anda," kata Polyakov.

2. Ngidam makanan
Bude mengatakan ibu yang mengandung anak perempuan lebih suka makanan manis-manis, sementara ibu yang mengandung anak laki-laki lebih suka makanan ringan yang gurih. Bagaimana menurut Dokter Polyakov?

"Ini juga tak benar. Mengidam itu berhubungan dengan kekurangan zat tertentu yang diinginkan tubuh, apakah itu zat besi atau kalsium," kata Polyakov.

Secara umum, Polyakov mengatakan mengidam mungkin terkait dengan penciuman sensitif. Ini terjadi selama kehamilan karena ibu mengalami peningkatan aliran darah melalui hidung selama mengandung.

3. Morning sickness
Menurut Bude, ketika ibu mengandung janin perempuan, mereka memiliki kadar hormon hCG lebih tinggi, yang diperburuk dengan sering mual di pagi hari. Meski demikian, kata Polyakov, ibu yang mengandung janin laki-laki juga bisa mengalami morning sickness cukup parah, sehingga perbedaan ini tak bisa terlalu dipercaya.

4. Detak jantung bayi
Cerita-cerita orang terdahulu menyebutkan jika detak jantung bayi lebih dari 140 kali per menit, itu berarti bayi perempuan. Polyakov mengatakan penelitian memang membuktikan, tepat sebelum lahir, bayi perempuan memiliki detak jantung lebih tinggi dari laki-laki. Namun, perbedaan ini marjinal, sehingga tidak dapat dipedomani untuk menentukan jenis kelamin bayi.

5. Pertumbuhan rambut ibu
Jika ibu menemukan banyak rambut tumbuh di tubuhnya, misalnya bulu di sekitar perut, maka itu berarti si ibu mengandung bayi laki-laki. Hormon laki-laki disebut-sebut menyebabkan tumbuhnya bulu itu.

Namun, Polyakov mengatakan kadar hormon laki-laki yang dihasilkan janin laki-laki sangat kecil. Plus, lalu lintas plasenta berlaku satu arah, dari ibu ke bayi. Pertumbuhan rambut pada ibu lebih berkaitan dengan hormon yang diproduksi tubuh ibu sendiri. Jadi, bagaimana caranya bisa mengetahui jenis kelamin bayi di perut ibu?

"Jika Anda ingin mengetahui jenis kelamin bayi Anda, ultrasound dapat membantu dengan pemindaian saat usaha kandungan ibu 20 pekan, lebih akurat ketimbang 12 pekan," kata Polyakov.

Anda juga dapat melakukan uji prenatal dengan dengan memeriksa fragmen DNA bayi dalam aliran darah ibu. Tes ini sangat akurat mengetahui jenis kelamin bayi Anda. "Satu metode pasti untuk mengetahuinya, tunggu sampai Anda melahirkan dan nikmati suka cita dalam genggaman Anda," kata Polyakov.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement