Selasa 29 May 2018 12:59 WIB

Merkuri di Kosmetik tak Hanya Bahayakan Kesehatan Pengguna

Merkuri mengakibatkan sejumlah gangguan kesehatan mulai dari memori hingga ke janin.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Penata rias sedang memulas dandanan seorang wanita/ilustrasi
Foto: Reuters
Penata rias sedang memulas dandanan seorang wanita/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kosmetik ilegal banyak menggunakan merkuri sebagai salah satu bahan racikannya. Padahal, logam berat ini sangat berbahaya untuk tubuh. Bukan hanya bagi yang menggunakannya, bahkan berbahaya bagi orang di sekelilingnya.

Merkuri, menurut dr Eyleny Meisyah Fitri, SpKK, bisa ditemukan dalam segala jenis macam produk kosmetik ilegal. Mulai dari krim wajah, sabun, hingga lipstik bisa mengandung merkuri yang begitu besar.

Dokter spesialis Kulit dan Kelamin ini menjelaskan, bahaya merkuri pun tidak hanya dihasilkan dari kotak langsung ke kulit. Bahkan orang yang menghirup merkuri bisa mendapatkan efek berbahayanya.

"Ini efek berbahayanya pun nggak ke kulit saja. Bisa ke seluruh tubuh dengan berbagai jenis penyakit," kata spesialis di ZAP Clinic.

Baca juga: Setelah Sakit Anda Harus Membuang Kosmetik Ini

Bahaya merkuri selain ke kulit bisa menyerang ke saraf hingga menimbulkan gangguan depresi. Ketika digunakan terus-menerus dengan jangka waktu panjang berpotensi menimbulkan gangguan memori, penglihatan, pendengaran, rasa baal atau kesemutan di tangan, kaki, mulut, nefrotoksik, hipertensi, gangguan janin, konstipasi, dan atralgia.

Eyleny mengungkapkan, dalam sebuah studi di Amerika Serikat yang berjudul "Mercury Poisoning in a Toddler from Home Contamination due to Skin-Lightening Cream" mengungkap bahaya merkuri bisa mengancam nyawa orang lain. Dalam penelitian yang diterbitkan The Journal of Pediatrics, seorang anak terkena hipertensi, atralgia, dan kelainan dalam sistem pencernaan karena ibu dan neneknya menggunakan krim yang mengandung merkuri.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) selalu menyarankan kepada konsumen untuk cermat memilih kosmetik dan produk perawatan. Secara kasat mata memang sulit untuk mengetahui apakah satu produk mengandung bahan berbahaya atau tidak.

Karena itu ketika akan membeli kosmetik selalu melihat kemasannya. Jika di kemasan ada nama produsen, komposisi dan tanggal kedaluwarsa dan ada nomor CD atau notifikasi, berarti aman.

Nomor register sekalipun bisa dipalsu. Masyarakat bisa mengecek keamanan kosmetik atau produk dengan mengeceknya langsung ke situs BPOM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement