Senin 28 May 2018 04:13 WIB

Pesan Penting Film Ku Lari ke Pantai

Film besutan Mira dan Riri ini mengajak penonton mengingat selalu Indonesia.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Suasana syuting film
Foto: dokpri
Suasana syuting film "Kulari ke Pantai" di Banyuwangi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liburan mendatang film Ku Lari ke Pantai tayang. Film anak-anak ini memuat beberapa pesan penting yang ingin disampaikan.

Film yang diproduseri Mira Lesmana itu menceritakan petualangan sebuah keluarga, yang terdiri dari Uci (Marsha Timothy), bersama dengan dua anak perempuannya Sam (Maisha Kanna) dan Happy (Lil'li Latisha) dengan menempuh perjalanan sejauh 1.000 km lebih. ''Pertama, komunikasi dan kedekatan kita dalam keluarga itu penting sekali, sebuah perjalanan bersama adalah ruang yang paling asik buat kita mengenali satu sama lain lebih jauh,'' ucap Mira, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Mira menambahkan, alam Indonesia terlalu indah untuk tidak dinikmati bersama-sama. Karena wilayahnya yang membentang luas, lanjutnya, maka sebaiknya anak-anak diajak mengunjungi tempat-tempat indah di Indonesia sejak kecil.

Pesan lain yang ingin disampaikan film yang disutradarai Riri Riza ini adalah, anak-anak sekarang ini sangat cepat menyerap informasi di sekelilingnya, sehingga ada kekhawatiran bahwa dunia yang mereka hadapi sangat terbuka. ''Jadi kita harus mengingatkan kembali ke-Indonesia-an kita,'' ujar Mira.

Mira menambahkan, film yang akan tayang 28 Juni ini melibatkan tiga anak, yang diambil dari pertunjukan Musikal Petualangan Sherina. Menurut dia, anak-anak yang berusia antara 9 tahun hingga 12 tahun tersebut sudah sangat berbakat, baik menari, menyanyi maupun akting.

''Ini mereka kami temui dari pertunjukan musikal yang kami mentori. Waktu latihan kami datang untuk tengok,'' ungkap Mira.

Ia menuturkan, anak-anak yang bermain dalam pertunjukan musikal punya kemauan untuk berlatih dan memiliki disiplin yang tinggi. Karena mereka setiap hari, latihan vokal dan olah tubuh.

Proses penulisan cerita film ini cukup panjang, yaitu satu tahun. Sementara, produksinya sangat cepat, dengan persiapan Desember 2017, proses syuting Maret hingga April. Saat ini tinggal proses edit, mengisi musik, mixing, dubbing dan colour grading.

Menariknya, film ini digarap melalui jalur darat Jakarta sampai Banyuwangi, sejauh 1.000 km. Baru menggunakan jalur udara saat ke pulau Rote. Dengan total perjalanan 45 hari. Mereka mampir di Cirebon, Temanggung, Pacitan, Blitar, Bromo, Situbondo, Paiton, Baluran, Banyuwangi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement