Jumat 11 May 2018 19:24 WIB

Kemenpar Gencarkan Promosi Wisata pada Tahun Politik

Pemilu diyakini berjalan damai sehingga tidak mengganggu kinerja sektor pariwisata.

Pariwisata Indonesia (ilustrasi)
Foto: Antara/Jojon
Pariwisata Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggencarkan promosi pariwisata di negara-negara pasar potensial meski Indonesia memasuki tahun politik.

Deputi Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya kepada Forum Wartawan Pariwisata (forwapar) di Hotel Raffles, Jakarta, Jumat (11/5), menegaskan pihaknya percaya masyarakat Indonesia semakin dewasa dalam kehidupan berdemokrasi.

"Sudah terbukti, pemilu kita berjalan dengan damai sehingga hal itu tidak akan mengganggu kinerja sektor pariwisata kita," kata Nia Niscaya.

Pihaknya akan tetap menggencarkan kegiatan promosi pariwisata di wilayah potensial wisatawan mancanegara (wisman).

Kegiatan yang dilakukan tersebut mencakup pengiriman misi penjualan, melaksanakan dan atau mengikuti festival, pameran, wisata pengenalan (famtrip), dan kerja sama terpadu.

Kegiatan misi penjualan dilakukan dengan menjual paket wisata langsung kepada masyarakat umum. Sedangkan pameran dilakukan dengan sasaran masyarakat umum (B to C), ada yang sasaran B to B, selain itu juga event promosi pariwisata minat khusus dan MICE.

Adapun program Famtrip, yaitu mendatangkan dari luar negeri para agen travel maupun media dengan mengunjungi berbagai destinasi pariwisata Indonesia.

"Ada beberapa negara yang potensial wisman bagi pasar pariwisata Indonesia, antara lain Tiongkok, India, Jepang, Amerika, dan negara-negara di Eropa. Hal ini dipengaruhi oleh kedekatan budaya serta daya tarik alam yang diminati wisatawan," katanya.

Nia menjelaskan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada 2017 secara kumulatif mencapai 14,04 juta wisman atau tumbuh 21,84 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara, untuk jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Maret 2018 naik menjadi 1,36 juta atau sebesar 28,76 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2017 yakni sebanyak 1,06 juta wisman.

Nia menjelaskan, target kunjungan wisman tahun 2018 yakni 17 juta. Berdasarkan data, kunjungan wisman ke Indonesia terbanyak berasal dari Cina. Urutan selanjutnya ditempati Singapura, Malaysia, India, Jepang, dan lain-lain.

Melihat itu, promosi di wilayah Cina mendapat perhatian khusus. Destinasi yang disiapkan untuk menjaring wisman dari pasar (originasi) utama ini yakni Great Jakarta; Great Bali; Great Kepri; Joglosemar (Yogyakarta Solo, dan Semarang); Bunaken -Wakatobi, Raja Ampat, Medan, Lombok, Makassar, Bandung, dan Banyuwangi.

Menurut Nia, India juga memperlihatkan peningkatan pesat sehingga menyalip jumlah wisman Jepang dan Korea di awal 2018. "Bali masih menjadi tujuan utama wisman India. Untuk itu Kemenpar mulai memperkenalkan Beyond Bali bagi pasar India," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement