REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis mata menganjurkan agar masyarakat menerapkan rumus 20-20 dalam menjaga kesehatan mata. Yaitu istirahatkan mata selama 20 detik setelah mata bekerja selama 20 menit.
Dokter spesialis mata dr Zoraya Ariefia Feranthy SpM mengatakan di Jakarta, Senin (30/4), penerapan rumus 20-20 tersebut untuk menjaga mata agar tidak terjadi kelainan refraksi seperti mata minus, plus, atau silinder.
Dokter yang akrab disapa Ranthy tersebut mengatakan faktor risiko kelainan refraksi yang bisa dikendalikan ialah faktor kebiasaan. Sementara kelainan refraksi akibat faktor genetik tidak bisa dicegah atau dikendalikan.
"Yang bisa kita kendalikan faktor kebiasaan. Kebiasaan baca dekat, dan juga faktor paparan 'gadget' terus menerus," kata dokter Ranthy.
Dia menjelaskan setiap mata beraktivitas dengan bekerja jarak dekat seperti membaca buku, memandangi layar komputer dan gawai selama 20 menit, disarankan untuk mengistirahatkan mata selama 20 detik dengan melihat jarak jauh.
"Istirahatkan mata lihat yang jauh lebih dari lima meter selama 20 detik, itu untuk menjaga kelainan refraksi," kata Ranthy.
Sementara mengenai asupan makanan dengan kandungan khusus yang baik untuk mata berperan dalam meningkatkan kemampuan sel-sel di retina mata dalam menangkap cahaya.
Selain itu juga makanan dengan kandungan gizi yang baik untuk mata bisa membantu menjernihkan media atau lensa mata dalam melihat.