REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membersihkan organ kewanitaan dengan sabun justru berefek negatif bagi kesehatan wanita. Perbedaan sifat antara sabun dengan area kewanitaan menjadi penyebabnya. Sabun memiliki sifat basa yang bisa mengiritasi area kewanitaan yang sifatnya asam.
Educator and Trainer Mundipharma Indonesia dr Mery Sulastri mengatakan penggunaan sabun batangan yang memiliki pH 9 sampai 10 dapat menyebabkan keseimbangan pH terganggu yang memicu infeksi bakteri. Lalu bagaimana cara membersihkan organ atau area kewanitaan yang benar?
Ia mengatakan sebelum membersihkan area kewanitaan, biasakan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Paparan bakteri pada organ kewanitaan bisa saja ditularkan melalui tangan.
Selanjutnya gunakan pembersih area kewanitaan yang sesuai. Pastikan pH produk pembersih sesuai dengan kondisi vagina yang asam. Bersihkan area kewanitaan dari arah depan ke belakang. Keringkan menggunakan handuk atau tisu dengan arah yang sama dan tidak berulang.
Tak hanya itu, ia juga menyarankan untuk menggunakan pakaian dalam yang menyerap keringat. Bila lembab segera ganti pakaian dalam. Jika Anda menggunakan pembalut atau pantyliner, ganti secara berkala maksimal enam jam sekali.
Ia menambahkan bila terjadi keputihan yang tidak normal, sebaiknya gunakan sabun pembersih kewanitaan yang mengandung antiseptik untuk membunuh bakteri jahat penyebab infeksi. Pilih sabun antiseptik kewanitaan yang bisa menjaga keseimbangan pH vagina. Produk pembersih dengan pH basa bisa memicu tumbuhnya bakteri, hingga jamur lebih senang berkembang biak.