Kamis 26 Apr 2018 11:10 WIB

Empat Masalah Organ Kewanitaan yang Sering Dialami

Membersihkan dengan sabun justru bisa memicu masalah di organ kewanitaan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Berdasarkan survei, ada empat masalah kewanitaan yang kerap mendera wanita.
Foto: Republika/Prayogi
Berdasarkan survei, ada empat masalah kewanitaan yang kerap mendera wanita.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjaga kesehatan organ kewanitaan tak kalah penting sebenarnya. Organ kewanitaan yang tidak sehat bisa menimbulkan beragam masalah.

Marketing and Innovation Regional Mundipharma Adi Prabowo mengatakan berdasarkan survei, ada empat masalah kewanitaan yang kerap mendera kaum hawa. Yaitu bau tidak sedap, infeksi, vagina kering, hingga gatal.

"Survei Nielsen menyebutkan 40 persen membersihkan area kewanitaan dengan sabun mandi serta 3 dari 4 wanita mengalami masalah kewanitaan seperti gatal, bau tak sedap dan keputihan," ujarnya, dalam siaran pers, dikutip Kamis (26/4).

Dalam kesempatan yang sama, dr. Mery Sulastri, Educator & Trainer Mundipharma Indonesia menambahkan, empat masalah kewanitaan itu timbul karena ketidakseimbangan pH akibat jumlah bakteri baik yang menurun. Akibatnya vagina rentan terhadap infeksi bakteri, virus hingga jamur.

"Umumnya disebabkan oleh bakteri. Tapi infeksi jamur juga cukup sering menyerang organ kewanitaan perempuan di Indonesia," tambahnya.

Untuk membedakan infeksi vagina yang disebabkan jamur, bakeri dan virus, Mery membeberkan gejalanya. Infeksi bakteri pada vagina umumnya ditandai dengan aroma amis yang dominan. Biasanya disertai dengan nyeri saat berhubungan seks.

Sementara infeksi jamur ditandai dengan kondisi keputihan yang berwarna putih susu serta kental. Gejala dominan lainnya adalah rasa gatal yang teramat sangat.

Sedangkan infeksi trikomonas biasa ditandai dengan keputihan berwarna sedikit kemerahan meski 70 persen tidak bergejala. Normalnya memang mengeluarkan lendir tapi normalnya tidak berbau, tidak gatal, dan tidak encer dan tidak kental. Lendir adalah area pertahanan kewanitaan. Dikatakan normal juga kalau tidak ada infeksi. Begitu ganti celana dalam baunya tidak berasa. Tidak ada keputihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement