Rabu 25 Apr 2018 21:01 WIB

Wanita Hamil tak Boleh Sembarangan Gunakan Essentials Oil

Aromaterapi berfungsi menyeimbangkan kembali kondisi emosional, fisik, dan psikis.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Esthi Maharani
Hamil
Hamil

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Essentials oil alias minyak esensial akhir-akhir ini cukup ramai diperbincangkan. Manfaatnya sebagai aromaterapi sedang menjadi tren sebagai bagian dari terapi holistik. Menurut co-founder Organic Supply Co. Amanda Kurnia, aromaterapi berfungsi menyeimbangkan kembali kondisi emosional, fisik, dan psikis.

Namun, ternyata pemanfaatan essentials oil tidak boleh sembarangan terutama bila digunakan oleh wanita hamil. "Wanita hamil punya aturan sendiri karena konsentrasi essentials oil itu kuat," ujar Amanda dalam sebuah acara diskusi di Jakarta belum lama ini.

Menurut Amanda, minyak esensial baru boleh digunakan ketika usia kehamilan sudah melewati trimester pertama. Jika ingin dioles pada kulit, minyak tidak boleh langsung digunakan dalam bentuk ekstrak murni. Namun harus dicampur lebih dulu dengan minyak nabati.

"Essentials oil bisa dicampur dengan minyak kelapa atau minyak zaitun sebelum digunakan," jelasnya.

Jika akan mengaplikasikan minyak esensial dengan cara dibakar, maka boleh dibakar ketika minyak masih berwujud ekstrak murni. Untuk wanita hamil, Amanda menyarankan memilih minyak esensial beraroma segar. Ekstrak lavender, chamomile, peppermint, jahe, serta aroma buah cocok digunakan untuk terapi wanita hamil karena bisa membantu mengurangi rasa mual dan sensitif.

Ia menerangkan essentials oil aroma lavender bisa menciptakan suasana ruangan yang lebih rileks. "Selain itu essentials oil lavender dipercaya membantu meningkatkan imunitas tubuh," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement