Rabu 25 Apr 2018 09:57 WIB

Diplomasi Jamuan di Gedung Putih

Jamuan makan megah di Gedung Putih selalu dipersiapkan berbulan-bulan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Rumah makan utama di Gedung Putih dipersiapkan menyambut jamuan negara antara Presiden Donald Trump dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa waktu AS (24/4).
Foto: AP
Rumah makan utama di Gedung Putih dipersiapkan menyambut jamuan negara antara Presiden Donald Trump dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa waktu AS (24/4).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jamuan makan di Gedung Putih, istana kepresidenan Amerika Serikat, mengandung diplomasi dalam setiap elemennya. Setidaknya, begitulah menurut penjelasan mantan staf istana, Anita McBride.

Mantan kepala staf Laura Bush (istri Presiden AS ke-43 George W Bush) tersebut mengatakan, tradisi jamuan dimulai pada tahun 1874. Kala itu, Presiden AS Ulysses S Grant menjamu Raja David Kalakaua dari Pulau Sandwich (sekarang Hawaii).

Kebiasaan memuliakan tamu masih bertahan di Gedung Putih sampai saat ini. Jamuan makan megah pun disiapkan dengan rinci, membutuhkan berbulan-bulan perencanaan dalam memilih menu, topik perbincangan, dan dekorasi.

photo
Rumah makan utama di Gedung Putih dipersiapkan menyambut jamuan negara antara Presiden Donald Trump dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa waktu AS (24/4).

"Selalu lebih mudah menyelesaikan apapun ketika hubungan baik sudah terjalin. Seseorang akan merasa lebih senang dengan segelas anggur, sedikit hiburan, dan bunga-bunga yang indah," ujar McBride.

Dia menyampaikan, jamuan menyiratkan pesan bahwa AS sangat menghargai hubungan baik dengan negara asal sang tamu. Momen yang menurutnya paling mendebarkan adalah saat menjamu Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris.

Sebelum acara makan malam kenegaraan, tamu kehormatan biasanya menjalani serangkaian pertemuan di Gedung Putih. Upaya diplomasi terus berlanjut sampai malam, dengan setiap detail kecil jamuan sudah disiapkan matang-matang.

photo
Rumah makan utama di Gedung Putih dipersiapkan menyambut jamuan negara antara Presiden Donald Trump dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa waktu AS (24/4).

Unsur paling rumit menurut McBride adalah menentukan daftar tamu, namun lebih sering hal itu diputuskan oleh Presiden dan Ibu Negara sendiri. Tim Kantor Protokol pun melakukan 'riset' sebelum jamuan untuk mencegah hal yang tak diinginkan.

"Ada tim khusus yang mencari tahu alergi yang diidap para tamu, jenis bunga yang kurang mereka sukai, atau warna khusus yang mewakili negara asal mereka," kata McBride, dikutip dari laman Fox News.

Sementara, Gedung Putih baru saja menjamu salah satu tokoh kenegaraan penting. Pada Selasa (24/4), Presiden AS Donald Trump menyambut kedatangan Presiden Prancis Emmanuel Macron beserta istri, Brigitte.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement