REPUBLIKA.CO.ID, NOUMEA -- Lebih dari 20 jenis makanan Indonesia tampil dalam Salon de la gastronomie et des arts de la table ke-22 yang diselenggarakan di Noumea, New Caledonia. Stan kuliner Indonesia dengan tajuk “Wonderful Indonesia” berhasil menarik perhatian pengunjung pameran.
Sate Ayam dan Bakmi Jawa yang memang sudah terkenal di New Caledonia, langsung laris diserbu para penggemarnya. Meskipun demikian, jajanan lain seperti nasi goreng, nasi kuning, ayam betutu, rempeyek, rengginang, klepon, kue talam, kue lapis, bakwan, onde-onde, martabak, nagasari, lemet, juga tetap diborong pengunjung.
“Variasi dan rasa yang berbeda dengan kuliner Prancis atau New Caledonia. Itu yang membuat saya tertarik untuk membeli makanan Indonesia,” ujar salah seorang pembeli. Kebanyakan dari para pembeli mengaku belum pernah datang ke Indonesia, tetapi citra positif kuliner Indonesia di New Caledonia memang sudah tidak diragukan lagi. Stan kuliner Wonderful Indonesia, yang digagas oleh KJRI Noumea bersama Dharma Wanita, selalu kehabisan dagangan sebelum waktu pameran usai.
“Pada hari kerja, puncak pengunjung berdatangan pada sekitar pukul 11.00. Namun pada akhir pekan seperti ini, bahkan sebelum makanan di stand siap, mereka sudah mulai mengantri,” ungkap Ketua Dharma Wanita KJRI Noumea, Veryna Widyarka.
Rose Vallée,wanita keturunan Vietnam yang memborong beberapa jenis makanan, mengaku sangat menyukai makanan Indonesia. “Kenikmatan makanan Indonesia itu tidak diragukan lagi. Tolong nanti kabari saya, atau buat pemberitahuan lagi apabila KJRI Noumea berpartisipasi dalam pameran kuliner lainnya.”
Bagi diaspora Indonesia stan kuliner menjadi ajang kangen. Salah satunya adalah Marcelinne Domo, yang datang bersama keluarga besarnya, sangat gembira karena dapat kembali menikmati kuliner asal leluhurnya. “Sebenarnya nenek saya berasal dari Indonesia, tetapi belum pernah sekalipun saya datang ke Indonesia. Setelah ini, saya berniat mengajak keluarga saya untuk berlibur ke sana.”
Pameran kuliner yang diorganisir oleh Chambre de Metiers et de l’Artisanat (CMA), digelar selama empat hari berturut-turut dari tanggal 28–31 Juli 2016. Bertrand Van-Halle, ketua pelaksana pameran gastronomi, menyatakan setidaknya terdapat sekitar lebih 9r ibu pengunjung dalam pameran ini. Tidak hanya Indonesia, pameran ini juga diikuti oleh berbagai negara lain seperti Vanuatu, Brasil, Martinique, Inggris, Vietnam dan wilayah Prancis seperti New Caledonia, Polinesia Prancis dan Réunion, dikutip dari siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (31/7).