REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Promosi kuliner Indonesia (Indonesian Food Festival) 2016 di Manila, Filipina yang digagas KBRI Manila dan salah satu mal di sana mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat setempat.
Hal ini tercermin dari antusiasme pengunjung yang hadir memenuhi tempat kegiatan untuk mencicipi beragam kuliner Indonesia mulai dari pembukaan pada Sabtu (30/7). "Berdasarkan interaksi kami dengan para pengunjung, mereka sangat terkesan dan sangat menikmati kegiatan promosi kuliner Indonesia yang dipadukan dengan promosi seni budaya dan pariwisata Indonesia," tulis pihak KBRI seperti dalam keterangan tertulisnya, Ahad (31/7).
Sejumlah masakan Indonesia yakni sate ayam, bakso, nasi goreng, rendang, gudeg, ayam bumbu rujak dan ayam goreng, menjadi menu favorit pengunjung. Sementara itu, kudapan khas Indonesia seperti kue klepon, dadar gulung, martabak manis, risoles, dan lumpia tak kalah digemari pengunjung. Indonesian Food Festival 2016 secara resmi dibuka oleh Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Johny Lumintang.
Dia mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk mempromosikan kekayaan ragam dan citra rasa makanan Indonesia kepada publik Filipina. "Melalui diplomasi kuliner tersebut diharapkan masyarakat Filipina semakin mengenal budaya Indonesia dan meningkatkan citra positif Indonesia di Filipina," ujar dia.
Turut hadir dalam pembukaan festival lebih dari 100 orang undangan dari kalangan Korps diplomatik, yakni Duta Besar Kamboja, Duta Besar Laos, Duta Besar Myanmar, Duta Besar Singapura, Duta Besar Viet Nam, Duta Besar Timor Leste dan KUAI Malaysia.
Kemudian perwakilan dari Departemen Pariwisata Filipina, lembaga kebudayaan Filipina, kalangan hotel, universitas, media, distributor produk makanan dan minuman Indonesia di Filipina, pemerhati kuliner dan masyarakat Indonesia di Manila.
Indonesian Food Festival 2016 diikuti oleh 11 rumah makan dan penyedia katering makanan Indonesia di Manila dan dua distributor produk minuman Indonesia yang membagikan sample produknya secara gratis.
Selain kuliner, beragam kesenian Indonesia juga ditampilkan dalam festival, antara lain Tari Yapong, Tari Bajidor Kahot dan Tari Lenggang Nyai yang dibawakan oleh masyarakat dan pelajar Indonesia. Kemudian, penampilan kesenian Angklung oleh 29 orang siswa Filipina usia kinder dan grade 1-3.
Selain itu, adapula pertunjukan kesenian Kecapi oleh seorang pemudi Filipina alumni penerima beasiswa Dharmasiswa tahun 2014, Angie Dayao.