Selasa 24 Apr 2018 07:10 WIB

Lima Kebiasaan yang Berefek Buruk Bagi Otak

Menghindari lima kebiasaan ini dapat menjaga otak tetap sehat.

Rep: MGROL102/ Red: Yudha Manggala P Putra
Perempuan menelepon di ponselnya.
Foto: pixabay
Perempuan menelepon di ponselnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otak merupakan salah satu organ di tubuh manusia yang dapat mengontrol sebagian besar aktivitas tubuh, termasuk pikiran, ingatan, dan ucapan. Selain itu, otak juga mengendalikan fungsi banyak organ di dalam tubuh. Artinya, otak bertanggung jawab untuk hampir setiap fungsi di dalam tubuh.

Menjaga otak tetap sehat sama pentingnya dengan menjaga organ lainnya. Maka, jika otak mengalami kerusakan hal ini dapat mempengaruhi pikiran, ingatan, sensasi, bahkan kepribadian seseorang.

Ketika seseorang menjadi tua, semua sistem tubuh secara bertahap menurun, termasuk otak. Dan ketika otak berubah seiring bertambahnya usia, fungi mental juga ikut berubah seiringan dengan hal itu.

Untuk itu, membuat pilihan gaya hidup yang lebih sehat menjadi semakin penting seiring dengan bertambahnya usia agar membantu menjaga pikiran dan tubuh tetap sehat. Meski, sering kali tanpa disadari seseorang masih melakukan beberapa hal yang dapat berefek buruk pada kesehatan otak.

Oleh karena itu, dengan menghindari lima kebiasaan ini, dapat membantu mengurangi risiko pada otak dalam jangka panjang dan menjaga otak tetap sehat, serta berfungsi dengan baik.

1. Konsumsi gula tinggi

Mengonsumi gula secara berlebihan, bukan hanya dapat meningkatkan berat badan dan kesehatan tubuh. Tetapi, juga dapat memiliki efek negatif pada kesehatan otak, terkait kekurangan memori dan kognitf.

2. Melewati sarapan

Sebuah penelitian menunjukan bahwa melewatkan sarapan dapat mencegah otak mendapatkan nutrisi yang cukup dan berakibat negatif pada fungsi kognitif. Hal ini juga dapat mengakibatkan otak membuat pilihan makanan yang buruk di kemudian hari.

3. Penggunaan ponsel yang berlebihan

Sebuah studi yang dilakukan All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) menemukan peningkatan risiko tumor otak pada paparan jangka panjang terhadap radiasi ponsel. Selain itu, para peneliti juga menghubungkan penggunaan ponsel yang tinggi dapat menyebabkan gangguan tidur dan gejala depresi pada pria.

4. Kurang tidur

Kurang tidur memiliki efek buruk pada otak. Sebuah penelitian yang dilakukan WHO menemukan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan mengakibatkan kehilangan ingatan sejak dini atau penyakit Alzheimer. Hal ini terjadi karena tidur memungkinkan otak untuk membersihkan diri dari racun yang mungkin terbentuk selama tubuh terjaga.

Namun, proses ini tidak terjadi ketika seseorang kurang tidur sehingga menyebabkan kerusakan pada otak. Oleh karena itu, tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga otak tetap sehat.

5. Makan berlebihan

Makan berlebihan tidak hanya mengakibatkan kegemukan, tetapi juga dapat mengurangi fungsi otak. Sebuah studi yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Academy of Neurology menyarankan bahwa asupan kalori yang tinggi dari waktu ke waktu sebenarnya dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kehilangan memori atau gangguan kognitif ringan di kemudian hari menurut laporan di Harvard Health seperti dikutip di laman Time Now News.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement