REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Penelitian menunjukkan steroid sintetis dalam pil kontrasepsi wanita dapat mengecilkan bagian tertentu dari otak. Bahkan bisa mengubah fungsi otak wanita.
Pada 2015, ahli saraf dari University of California, Los Angeles, mengambil pemindaian otak dari 90 wanita yang saat ini menggunakan pil atau tidak. Hasilnya mengejutkan, mereka menemukan dua wilayah otak utama lebih tipis pada pengguna pil, korteks orbitofrontal lateral dan posterior cingulate cortex.
Kedua wilayah ini terlibat dalam regulasi emosi, pengambilan keputusan, dan respons. Para peneliti percaya, temuan mereka dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa wanita menjadi cemas atau depresi ketika mengonsumsi pil kontrasepsi.
''Beberapa wanita mengalami efek samping emosional negatif dari konsumsi pil kontrasepsi oral, meskipun temuan ilmiah yang diselidiki telah dicampur,'' kata penulis utama studi ini, Nicole Petersen, dikutip dari Sciencealert, Senin (23/4).
Menurut dia, perubahan pada korteks orbitofrontal lateral ini mungkin terkait dengan perubahan emosional yang dialami beberapa wanita saat menggunakan pil KB. Meskipun temuan ini didasarkan pada ukuran sampel yang sangat kecil, para ilmuwan sebelumnya menunjukkan bahwa pil dapat mempengaruhi kepada siapa wanita tertarik dan melakukan hubungan seksual.
Namun, hasil berbeda ditemukan pada tahun 2010, ketika tim dari Austria juga menemukan pil kontrasepsi dapat mengubah bentuk daerah otak yang terkait dengan pembelajaran, memori dan regulasi emosi. Tetapi penelitian mereka menyarankan, pil itu menebalkan daerah-daerah tersebut, bukannya menipis.
Namun, penting untuk dicatat, penelitian tidak melihat apakah pil mengubah bentuk otak pada wanita yang sama. Para peneliti juga belum mempelajari apakah efeknya permanen atau sementara.
''Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah penipisan kortikal di daerah ini terkait dengan perubahan perilaku, dan juga untuk mengidentifikasi apakah penggunaan pil secara kausal atau hanya secara tidak langsung terkait dengan perubahan ini dalam morfologi otak,'' jelas penelitian tim Austria.
Tapi jangan panik dulu. Bahkan jika pil itu ternyata mengecilkan wilayah otak pada wanita tertentu, tidak ada bukti bahwa ini berbahaya.
Craig Lensey dari University of Richmond yang tidak terlibat dalam penelitian ini berkomentar di Scientific American mengacu pada studi Austria pada 2010. Kemungkinan bahwa suatu bentuk kontrasepsi kimia yang diterima memiliki kemampuan untuk mengubah struktur otak manusia harus menjadi kekhawatiran. ''Bagaimanapun, wanita harus memiliki semua informasi medis yang dapat mereka gunakan untuk keputusan kontrasepsi pribadi mereka,'' jelas Craig.