Ahad 22 Apr 2018 23:39 WIB

Kang Abik Mengajak Pembaca Mencintai Nabi Lewat Novel

Kangn Abik baru saja merilis novel Merindu Baginda Nabi.

Rep: Ali Mansur/ Red: Citra Listya Rini
Penulis Habiburrahman El Shirazy memaparkan penjelasan pada kegiatan bedah buku karangannya berjudul Merindu Baginda Nabi pada Islamic Book Fair 2018 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (22/4).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Penulis Habiburrahman El Shirazy memaparkan penjelasan pada kegiatan bedah buku karangannya berjudul Merindu Baginda Nabi pada Islamic Book Fair 2018 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis novel Islami, Habiburrahman El Shirazy atau yang biasa disapa Kang Abik tampil dalam acara bedah novel terbarunya yang berjudul "Merindu Baginda Nabi". Semulanya, Kang Abik akan ditemani Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB), Zainul Majdi, tapi berhalangan hadir. 

Dalam kesempatan itu Kang Abik menyampaikan salam kepada pengunjung bedah buku di hari terakhir Islamic Book Fair (IBF) di JCC, Jakarta, Ahad (22/4). Kang Abik membacakan potongan cerita novel "Merindu Baginda Nabi" sebagai pembuka. 

Menurut dia, novel terbarunya tersebut bercerita tentang sesorang yang sejak kecil dibuang oleh orang tuanya. Setelah dewasa dia memiliki kerinduan yang menggelegak dan membara dalam dadanya.

"Yaitu kerinduan kepada nabi Muhammad SAW, juga kerinduan kepada abah dan umminya, serta teman-temannya, anak-anak yatim di Darus Sakinah," kata Kang Abik di JCC, Jakarta, Ahad (22/4).

Lanjut Kang Abik, yang melatarbelakangi pembuatan novel tersebut adalah kerinduan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Melalui karyanya tersebut, Kang Abik mengajak pembaca agar lebih lagi mencintai Nabi Muhammad SAW.

Bahkan, ia berharap setelah membaca buku novel ini, rasa cinta dan rasa rindu yang dalam tumbuh di dalam diri pembaca.

"Rasa cinta kita kepada baginda nabi itu seharusnya lebih daripada kita mencintai keluarga kita, bahkan diri kita sendiri. Jadi setelah baca novel ini para pembaca semakin mencintai nabi lebih dari sebelumnya, tidak mudah memang,” kata Kang Abik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement