Kamis 19 Apr 2018 12:59 WIB

Dion Wiyoko Bagi Tip Berhemat untuk Milenial

Internet mendorong milenial dengan mudahnya berbelanja.

Rep: MGROL 103/ Red: Indira Rezkisari
Dion Wiyoko
Foto: dok Republika
Dion Wiyoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari 140 juta pengguna internet Indonesia, 49 persen di antaranya adalah kaum muda yang saat ini disebut milenial. Generasi muda tersebut rentan terimbas perilaku konsumtif akibat pengaruh gaya hidup digital.

Penggunaan internet tidak jarang memengaruhi perilaku, salah satunya adalah perilaku berbelanja. Orang akan dengan mudah membeli suatu barang yang dibutuhkan hanya dengan melalui aplikasi di dalam ponsel cerdasnya. Kemudahan ini berimbas pada kebiasaan seseorang untuk terus berbelanja yang akhirnya menjadi konsumtif.

Anak muda yang saat ini lebih mudah untuk mendapatkan segala macam informasi tentu juga harus mampu mengelola keuangannya sendiri. Artis Dion Wiyoko membagai beberapa hal yang dapat dilakukan anak muda dalam mengelola keuangannya.

Tetapkan target

Melihat orang lain membeli ini dan itu tentu akan memengaruhi diri untuk juga memiliki benda yang sama. Membuat target adalah salah satu pagar penghalang untuk menahan diri mengeluarkan uang.

“Kita dapat membuat target, misalnya mau beli mobil baru, jadi kita bisa menabung uang kita terlebih dulu,” kata Dion.

Mengubah pola pikir

Ketika menerima gaji, umumnya banyak yang langsung membelanjakannya. Baru setelah uangnya tersisa, ia akan menabung.

Coba ubah pola pikir, menabung dulu baru berbelanja. Kebiasaan baik itu akan mengubah pola konsumsi karena sudah menabung. “Ubah pola pikir sekarang. Kita tabung dulu baru sisanya untuk membayar iuran ini itu,” ujar Dion menambahkan.

Mulai berbisnis

Anak muda dikatakan konsumtif karena kemudahan dalam mengakses barang apa pun yang diinginkan lewat internet. Coba ubah penggunaan internet menjadi sesuatu yang justru menghasilkan uang.

“Anak muda yang banyak menghabiskan waktu di internet harus lebih membatasi diri. Cari yang menginspirasi dan buka usaha sendiri sedini mungkin. Bisa jual produk sendiri atau produk orang lain,” kata pengamat gaya hidup digital, Ben Soebiakto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement