Selasa 17 Apr 2018 16:01 WIB

Iron Man Bahagiakan 37 Anak Berpenyakit Kritis di Singapura

Iron Man menjadi kuat setelah berhasil mengalahkan penyakit jantungnya.

Rep: Nora Azizah/ Red: Indira Rezkisari
Robert Downey Jr
Foto: AP
Robert Downey Jr

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Robert Downey Jr mengunjungi Singapura dalam rangka memperkenalkan film Avengers terbaru, Infinity War. Salah satu kegiatan yang dilakukan Downey di Singapura adalah bertemu dengan anak-anak Singapura yang memiliki penyakit kritis.

Ia bertemu 37 anak-anak penderita penyakit kritis. Mereka tengah berjuang melawan penyakitnya dan menerima bantuan dari Yayasan Make-A-Wish Singapura.

Pihak Yayasan bekerja sama dengan Marvel untuk memberikan anak-anak pengalaman baru terkait Avengers dengan kelas "Akademi Avengers" di Marina Bay Sands. Anak-anak ditantang memegang senjata taktis untuk menyelesaikan lima misi. Aktivitas tersebut berbeda dengan kekuatan mental dan fisik yang dimiliki anak-anak.

Sebagai hadiah penyelesaian misi, anak-anak berkesempatan bertemu sang Iron Man. Bahkan, mereka turut serta dalam konferensi pers. "Kalian semua sekarang resmi jadi Avengers. Jadi, harus bantu saya," ujar Downey kepada anak-anak. Ia juga berterima kasih kepada anak-anak.

Baca juga: Sisi Penting Wakanda di Film Avengers: Infinity War

Penampilan Downey mampu memukau Sage Tan, bocah berusia 12 tahun penderita infeksi saluran kencing sehingga harus melakukan cangkok hati sebelum berusia empat tahun. "Ini pertama kalinya saya bertemu Tony Stark. Dia Avengers favorit saya," ujar Sage. Anak-anak lainnya merasakan kebahagiaan serupa ketika menjalani rangkaian acara tersebut.

Board Chairman untuk Yayasan Make-A-Wish Singapore, Dr Keith Goh, mengatakan, Iron Man sesungguhnya memiliki masalah hati. "Ketika dia menaklukkan penyakitnya dan mendesain kostumnya, dia menjadi orang yang kuat. Dia menjadi seorang pahlawan."

Goh menambahkan, pertemuan Downey dengan anak-anak dari yayasan itu bertujuan memberikan mereka pengalaman, kebahagiaan, inspirasi, termasuk momen penuh antisipasi. Momentum tersebut diharapkan bisa memberi tahu kalau harapan bisa membawa dampak baik.

"Ada sisi pahlawan di semua orang dan kita perlu memberi tahu tentang menjadi sosok pahlawan kepada semua anak di luar saya," ujarnya, dilansir dari Channel News Asia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement