Selasa 17 Apr 2018 11:42 WIB

Ini Kriteria Lomba Cipta Lagu Anak 2018

Riri Riza, sebagai salah satu juri, memaparkan beberapa kriterianya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia secara resmi meluncurkan program Lomba Cipta Lagu Anak 2018, Senin (16/4). Pendaftaran kompetisi dibuka untuk umum sampai 15 Mei 2018.
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia secara resmi meluncurkan program Lomba Cipta Lagu Anak 2018, Senin (16/4). Pendaftaran kompetisi dibuka untuk umum sampai 15 Mei 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Riri Riza menjadi salah satu juri dalam Lomba Cipta Lagu Anak 2018 yang pendaftarannya sudah dibuka mulai hari ini. Ia membocorkan sejumlah kriteria yang akan membuat lagu berpotensi diloloskan oleh dewan juri.

"Lirik lagu utamanya menggunakan bahasa Indonesia, tapi tetap terbuka jika mendapat sentuhan bahasa daerah atau bahasa asing," kata Riri pada konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Senin (16/4).

Kompetisi yang digagas Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia, Miles Films, dan International Design School (IDS) itu mengusung lima tema khusus. Lagu harus mengusung salah satu dari tema keindahan alam, petualangan, persahabatan, keluarga, atau liburan.

Riri akan menilai karya yang masuk bersama dewan juri yang terdiri dari Kepala Bekraf Triawan Munaf, musisi Aksan Sjuman, produser Mira Lesmana, dan grup musik RAN. Pendaftaran karya lagu dibuka sampai 15 Mei 2018 dengan mengirimkannya ke laman surel khusus.

Sineas yang sedang menggarap film Kulari ke Pantai itu rindu mendengar lebih banyak lagu anak di Indonesia. Riri berharap Lomba Cipta Lagu Anak 2018 membuat semakin banyak seniman peduli untuk menciptakan tembang-tembang untuk anak.

Sementara, Aksan Sjuman memberikan bocoran lain mengenai kriteria karya yang akan disaring menjadi lima besar dengan dua pemenang utama. Menurut Aksan, yang paling penting adalah lagu yang diciptakan membuat anak-anak suka menyanyikannya.

"Bagaimana lagu itu bisa diterima di telinga anak-anak masa kini, mereka dapat sesuatu dari tema-tema itu dan suka menyanyikannya kembali terus-menerus," ungkap Aksan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement