Ahad 15 Apr 2018 06:22 WIB

Film Islami Diminta Bergerak Lebih Cepat

Dakwah bisa dengan mengembangkan metode syiar melalui film-film bioskop.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Endro Yuwanto
 Anak-anak menonton film islami di ruang audio visual Perpusatakaan Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (5/6)
Foto: Republika/Prayogi
Anak-anak menonton film islami di ruang audio visual Perpusatakaan Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (5/6)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Geliat perkembangan film Islami semakin tahun semakin besar. Sutradara film "Tausiyah Cinta" Humar Hadi mengatakan, seharusnya genre tersebut memang berjalan sekarang agar tidak tertinggal dengan perkembangan film genre lainnya.

"Film Islami kalau nggak bergerak sekarang nanti lebih mundur lagi," kata Humar dalam diskusi "Muslim Milenial dan Film Positif", Sabtu (14/4).

Dalam melakukan dakwah, banyak cara dapat ditempuh. Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan mengembangkan metode syiar melalui film-film bioskop. 'Memadukan budaya populer yang terdapat nilai-nilai ajaran Islam yang bisa diterima anak masa kini," jelas Humar.

Meski diakui Humar, regulasi dan belanja untuk membuat film begitu mahal, namun cara berdakwah ini sesuai dengan perkembangan zaman. Jika dulu Islam bisa disebarkan melalui penggunaan wayang oleh Wali Songo, maka film dapat diaplikasikan pada era saat ini.

Apalagi, lanjut Humar, melihat film-film yang tayang di bisokop masih didominasi dengan konten-konten yang menawarkan hal negatif. Karena itu harus diseimbangkan, bahkan dilawan dengan karya yang memberikan dampak positif dan manfaat.

Sebab itu, Humar merasa, jika jalan yang dikerjakannnya saat ini merupakan cara baik untuk melakukan amal shaleh. Dia fokus pada film-film dengan tema Islami dan akan terus berkarya dengan nafas yang tidak menabrak syariat Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement