REPUBLIKA.CO.ID, -- Mengunjungi tempat baru yang indah tentu menjadi hal yang akan sangat menyenangkan. Terlebih jika kita bisa bepergian dengan orang-orang terdekat seperti keluarga.
Kegiatan traveling saat ini sudah berubah menjadi kebutuhan hidup dan gaya hidup setiap orang. Hampir semua orang dari setiap lapisan sosial membutuhkan kegiatan bersenang-senang ini untuk memanjakan dirinya.
Tidak hanya beramai-ramai, solo travelling atau bepergian sendiri juga kini mulai banyak dilakukan. Menemukan teman baru di sepanjang perjalanan akan menambah cerita menarik saat berlibur.
Dengan gaya low budget atau high budget, traveling dilakukan hampir di setiap hari libur nasional dengan beragam tujuan, mulai dari dalam hingga luar negeri. Dengan berbagai kemudahan layanan teknologi yang menawarkan tiket promo pada belakangan ini, menjadikan banyak dari pekerja yang meluangkan waktu untuk cuti berlibur ke tempat impian.
Namun kadang keraguan juga datang menghampiri beberapa orang sehingga rencananya untuk traveling selalu menemui jalan buntu. Mungkin juga karena informasi yang mereka dapatkan dari beragam media akhirnya membuat mereka khawatir untuk pergi dan akhirnya munculah mitos-mitos yang selalu menghambat rencana traveling.
Berikut beberapa mitos yang kerap menghambat seseorang untuk travelling:
Dunia Itu Berbahaya
Jangan khawatir dengan bahaya, justru persiapkan untuk bisa menanggulanginya. Bahkan ketika Anda berada di rumah atau kota tempat tinggal saja juga selalu ada bahaya.
Namun hal-hal baik di luar sana ternyata bisa lebih banyak ditemui. Sudahlah, matikan televisi Anda yang sering memberitakan hal-hal buruk yang membuat khawatir. Asalkan dipersiapkan dengan benar dan Anda berhati-hati ketika traveling, semua akan menjadi aman-aman saja.
Orang-Orang Terlalu Khawatir
Bila Anda berpergian terlalu jauh, keluarga biasanya memikirkan hal yang tidak-tidak. Larangan untuk tidak pergi dari anggota keluarga atau teman Anda ini sebenarnya wajar-wajar saja, tapi dengan memberikan pengertian kepada mereka Anda pasti akan mendapatkan restu.
Atasi rasa khawatir mereka dengan memberikan jadwal dan rute perjalanan Anda, nama hotel, dan informasi lainnya agar mereka juga bisa mengawasi sekaligus menghubungi Anda bila ada keperluan. Oleh-oleh misalnya.
Menghambat Karier
Hidup itu cuma sekali dan terkadang Anda harus meninggalkan pekerjaan dan segala rutinitas hidup. Tapi percayalah, traveling itu benar-benar memberi manfaat dan Anda akan fresh setelah kembali dari tempat liburan. Bepergian ke tempat baru tentu Anda akan mendapatkan hal-hal baru bahkan membuat Anda jadi lebih kreatif.
Harus Mengikuti Guide atau Buku Petunjuk
Pada dasarnya buku petunjuk atau guide hanya digunakan untuk panduan. Pergi ke suatu destinasi yang disarankan buku bukanlah suatu kewajiban, jadi jangan terlalu kaku dan sesuaikan saja dengan perjalanan Anda. Jika Anda punya rencana lain yang lebih seru dan bermanfaat, kenapa tidak dicoba untuk dilakukan?
Layanan Platform untuk Akomodasi, Berbahaya
Banyak berita pada belakangan ini cenderung memojokkan berbagai layanan platform untuk akomodasi dengan kisah-kisah yang tragis. Sesungguhnya, hal tersebut sangatlah langka dan kecil kemungkinannya. Menggunakan layanan tersebut sesungguhnya malah membantu Anda dalam banyak hal seperti cost dan relasi baru.
Tentu saja, butuh waktu untuk beradaptasi tinggal bersama dengan orang asing selama Anda berlibur. Tapi, itu pengalaman sesungguhnya dari traveling yang tak akan ternilai.
Traveling Itu Sangat Mahal
Traveling mewah itu akan sangat bagus untuk orang-orang yang sudah pensiun, menikmati ragam fasilitas mewah, makanan serba mahal, juga berwisata dengan gaya. Beruntungnya Anda tidak harus menunggu untuk pensiun untuk melakukan itu semua dengan menyesuaikan budget yang Anda punya.
Anda bisa mencari tiket pesawat murah di berbagai website ataupun dengan program yang diadakan oleh maskapai penerbangan tiap bulannya. Dengan gaya low budget tentu Anda bisa traveling kemanapun dan kapanpun tanpa perlu khawatir dengan biaya ekstra.
Hanya Menggunakan Bahasa Inggris
Banyak negara di dunia ini yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa primer untuk warganya, dan anda bisa berkomunikasi dengan penduduk lokal. Dalam hal ini tergantung tempat tujuan, misal anda pergi ke Jepang, dimana kemampuan mayoritas warganya dalam menggunakan bahasa Inggris sangatlah minim.
Jadi pelajarilah bahasa negara yang anda tuju meskipun hanya kalimat dasar. Anda akan lebih dihormati oleh warga lokal jika dapat menggunakan bahasa setempat, meski percakapan-percakapan dasar.