Kamis 05 Apr 2018 14:32 WIB

Berat Badan Turun di Usia Pubertas Kurangi Risiko Diabetes

Ada pengurangan risiko yang konstan jika berat badan tetap lebih lama.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Winda Destiana Putri
Diabetes
Foto: Boldsky
Diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru menunjukkan risiko tambahan diabetes tipe dua pada saat dewasa bagi seorang anak yang berkelebihan berat badan bisa berkurang. Hal itu dengan syarat berat badan anak pada usia 13 tahun sampai dengan masa dewasa juga terus berkurang.

Dilansir dari Reuters, coauthor dari peneliti studi itu, Dr Jennifer Baker mengatakan sampai penelitian dilakukan diketahui penurunan badan di masa dewasa dapat mengurangi risiko diabetes tipe dua. "Kami adalah yang pertama dan terbesar untuk menunjukkan jika kami melakukan ini sebelum pubertas, dan ini adalah waktu yang tepat untuk intervensi dan pencegahan karena anak-anak berada di sekolah. Kita dapat mengurangi risiko penyakit ini di masa depan,”ujarnya.

Penelitian ini dilakukan terhadap lebih dari 62.500 pria Denmark, yang dirinci dalam The New England Journal of Medicine. Namun, penelitian ini tak menguji apakah terdapat upaya untuk membuat anak menurunkan berat badan menurunkan risiko

Penelitian ini hanya menggunakan data registri untuk melacak bobot pada usia tujuh tahun, usia 13 tahun  dan pada masa dewasa awal untuk mencari korelasi dengan diabetes yang bergantung pada diet pada usia 30 hingga 60 tahun. Hasilnya, lebih banyak waktu yang dihabiskan dengan berat badan normal umumnya memberikan perlindungan lebih.

"Ada pengurangan risiko yang konstan jika berat badan tetap lebih lama,” kata Baker, yang juga seorang profesor epidemiologi di Universitas Kopenhagen.

Dalam penelitian itu, Tim Baker menemukan sebanyak 72 persen laki-laki yang mengembangkan diabetes tipe 2 antara usia 30 dan 60 tidak pernah kelebihan berat badan. Tetapi pada pria yang tersisa, usia ketika mereka kelebihan berat badan membuat perbedaan

Kelebihan berat badan pada usia tujuh tahun, usia 13 tahun, dan pada masa dewasa awal membuatnya empat kali lebih mungkin bahwa orang tersebut akan mendapat risiko diabetes. Hal ini juga memiliki risiko 3,87 kali lebih besar bila pada saat pubertas tiba, seseorang menambah berat badannya sendiri.

"Karena kelebihan berat badan selama masa pubertas tampaknya menjadi faktor yang sangat penting yang terlibat dalam meningkatkan risiko diabetes tipe 2 di tengah dan akhir masa dewasa, normalisasi BMI (indeks massa tubuh) sebelum usia ini dapat mengurangi risiko ini," kata para peneliti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement