Kamis 22 Mar 2018 18:24 WIB

Kak Seto Awet Muda karena Biasa Gembira

Kak Seto yakin tubuh yang sehat datang dari jiwa yang bahagia.

Rep: MGROL 103/ Red: Indira Rezkisari
Kak Seto
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kak Seto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki tubuh yang sehat di usia yang tua tentu menjadi keinginan semua orang. Banyak cara yang dapat dilakukan, sayangnya perkembangan teknologi membuat masyarakat tidak awas terhadap pola hidup yang dijalaninya. Sehingga tubuh menjadi tidak bugar dan mudah sakit.

Dr Seto Mulyadi atau yang biasa dikenal Kak seto, memiliki gaya hidup sehat yang disebutnya Gembira. Pria berusia 67 tahun ini menjelaskan bahwa Gembira adalah apa yang ia lakukan selama hidupnya.

Gembira merupakan kepanjangan dari gerak, emosi, makan, beribadah, istirahat, rukun/ramah, dan amal baik. Praktik Gembira dilakukannya sehingga di usianya saat ini tetap sehat dan lincah beraktivitas.

Gerak diterjemahkannya dengan rutin berolahraga. "Setidaknya setiap pagi saya lompat 50 kali atau lari 2-3 kilo atau push up 80 kali," jelasnya, ditemui kemarin, (21/3). Dengan bergerak tubuh akan menjadi berkeringat dan sehat, sehingga diri juga akan menjadi positif. Laku berikutnya adalah menjaga emosi stabil.

Kemudian M adalah makan. Baginya menjaga asupan makanan sangat penting. Kak Seto memilih menjadi vegetarian dengan mengonsumsi buah dan sayur untuk sarapan pagi. Dilanjutkan dengan makan siang berupa lauk tempe atau tahu. Ia menuturkan susu juga baik, namun ia mengganti susu sapi dengan susu kedelai. "Saya kalau pagi minum 5 gelas jus buah dan sayur," katanya.

Selanjutnya adalah beribadah. Sebagai seorang Muslim, Kak Seto memandang dekat dengan Tuhan akan menjauhkan hal negatif dalam diri. Berikutnya adalah istirahat. Kak Seto berupaya beristirahat delapan jam sehari. Ia juga membiasakan diri bisa tidur di mana saja, termasuk di perjalanan.

R dalam Gembira berarti rukun atau ramah. Senyuman dapat membuat hubungan dengan orng lain menjadi baik sehingga rukun. Hal ini terbukti dari pengakuannya saat dulu kendaraan yang ditumpanginya dipaksa berhenti oleh segerombolan orang. "Saya buka kacanya lalu saya tersenyum dan mengatakan, kita ini sama, tentu sambil tersenyum, dan entah bagaimana mereka pergi," akunya.

A yang berarti amal adalah kunci hidup sehat yang terakhir. Dengan beramal, Kak Seto memandang diri akan bisa merasakan rasa senang karena sudah berbagi. Ia percaya perasaan senang akan membawa tubuh jadi sehat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement