REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah kebersihan dan asupan gizi yang tidak terpenuhi secara tidak langsung bisa berpengaruh pada fungsi jantung dan menyebabkan penyakit jantung.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita dr Dicky Armein Hanafy, SpJP (K), FIHA, mengatakan di Jakarta, Jumat (9/3), kelainan jantung yang dipengaruhi oleh masalah kebersihan dan gizi adalah penyakit jantung rematik.
Dia menyebutkan faktor risiko tertinggi penyakit jantung rematik pada kalangan sosio-ekonomi rendah yang tidak menjaga kebersihan dengan baik dan gizi tidak tercukupi.
"Penyakit jantung rematik faktor risiko tertinggi karena sosio-ekonomi rendah. Tidak berarti sosio-ekonomi tinggi bagus, tidak bisa kena penyakit jantung rematik. Tapi risikonya sangat-sangat kecil," kata Dicky.
Penyakit jantung rematik sendiri diakibatkan dari infeksi radang tenggorokan biasa yang kemudian menjalar hingga menyebabkan kerusakan pada daerah jantung.
Di Indonesia, penyakit jantung rematik menjadi penyebab utama gangguan kebocoran katup jantung akibat kerusakan pada katup akibat infeksi.
Dicky mengemukakan tidak sedikit pasien penyakit jantung rematik di Indonesia terjadi pada anak-anak. Karena itu dia menekankan tentang pentingnya program gizi serta kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, khususnya dalam menjaga kebersihan kondisi tubuh.
Penyakit jantung rematik berkaitan erat dengan perilaku hidup seseorang yang tidak menjaga kebersihan sehingga mudah terkena infeksi, serta asupan gizi yang tidak terpenuhi.
Ia mengimbau agar masyarakat dan khususnya bagi para orang tua untuk memerhatikan kondisi kesehatan anak, memenuhi asupan gizi, serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.