REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Japan Food Product Overseas Promotion Centre (J-Foodo) untuk pertama kalinya menyelenggarakan acara Authentic Cultural Dining di Jakarta. Langkah itu sebagai upaya memperkenalkan bahan makanan Jepang yang dapat dikonsumsi dengan aman oleh umat Muslim.
Presiden J-Foodo, Eizo Kobayashi, mengatakan, inisiatif tersebut merupakan bagian dari komitmen Jepang dalam menyediakan pilihan kuliner halal bagi wisatawan Indonesia yang terus meningkat jumlahnya. Pada 2024, jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang mencapai lebih 500 ribu orang.
"Kami mengetahui banyak dari mereka menyukai makanan Jepang, namun di saat yang sama mereka perlu memastikan bahan makanannya memenuhi standar halal," ujar Kobayashi dalam sambutannya di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2025).
Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Mitsuru Myonchin, menjelaskan, acara tersebut bertujuan memperkenalkan kelezatan kuliner negeri Matahari Terbit yang telah memenuhi standar halal kepada masyarakat Indonesia. Menurut dia, kuliner Jepang sebenarnya sudah banyak dijual di Indonesia.
"Berbagai masakan Jepang seperti sushi, sashimi, tempura, miso soup, udon, hingga soba memiliki teknik dan cita rasa tersendiri. Di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 4.000 restoran Jepang, dan hampir semua jenis makanan Jepang sudah dikenal luas," kata Mitsuru.
Dalam kegiatan tersebut, para tamu undangan berkesempatan mencicipi berbagai hidangan Jepang berbahan halal yang disiapkan oleh Young Owner Chef Honke Tankuma, Junichi Kurisu. Mereka juga mendapat penjelasan mengenai proses sertifikasi dan pengolahan bahan pangan sesuai standar halal, mulai dari pemilihan bahan hingga penyajian.
"Karena bahan dan tekniknya diperhatikan secara detail, kualitas dan kelezatan makanannya tetap terjaga, dan yang paling penting, standar kehalalannya benar-benar dijaga," kata Junichi.