Kamis 22 Feb 2018 10:00 WIB

Berbagai Mitos Anak di Kalangan Selebritas

Beberapa mitos bisa dibantahkan bila bertemu dengan pengetahuan modern.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Indira Rezkisari
Tantri Kotak berbagi pengalaman mendidik anak balita di Jakarta, Kamis (15/2).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Tantri Kotak berbagi pengalaman mendidik anak balita di Jakarta, Kamis (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi ibu baru merupakan hal yang berbeda bagi para wanita. Termasuk pandangan mengenai mitos yang menghantui di berbagai hal termasuk dari masa kehamilan hingga mengasuh anak.

Bagi Tantri Kotak, dia sempat percaya mengenai mitos 40 hari untuk tidak keluar rumah ketika baru melahirkan. Namun mitos tersebut terbantahkan ketika berdiskusi dengan pendiri Tiga Generasi, Noella Birowo atau Ui.

"Aku percaya mitos kalo 40 hari nggak boleh keluar rumah. Karena aku pikirnya aku melahirkan caesar jadi takut kenapa-kenapa, tapi Mba Ui bilang kalo dipakai jalan nggak apa-apa. Jadi sejak itu saya tidak mempercayai mitos-mitos karena kalau saya percaya mitos, itu semakin berat dan malah makin percaya itu bakal terjadi. Pamali atau apa jadi ragu mau apa-apa," kata Tantri pada acara bincang-bincang Parenting 101:Stimulasi Bermain dan Faktor Kebiasaan Anak Sebelum Sekolah, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Rekan satu bandnya, Chua mengaku bahwa dia mengetahui mitos mengenai 'kode' anak yang meminta adik. "Katanya kalau anak nungging-nungging minta adek, itu malah mamanya yang deg-degan. Terus sama kalau anak sakit katanya mau pintar, padahal sakit ya sakit saja," katanya.

Sementara itu, aktris Fairus Iloet menuturkan bahwa mitos mengenai bentuk perut ketika hamil menentukan jenis kelamin bayi. "Katanya kalau lonjong bayinya laki-laki, nggak usah USG kalau gitu," canda wanita yang kini berjilbab itu.

Berbeda dari ketiganya, dokter yang juga pembawa acara Reisa Broto Asmoro, menuturkan bahwa banyak yang termakan mitos-mitos yang berhubungan dengan anak. "Menggunduli kepala bayi agar rambutnya tebal itu hanya mitos. Termasuk melarang anak untuk memasukan tangan ke dalam mulut biar giginya nanti nggak tonggos. Justru itu merupakan fase perkembangan anak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement