REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Selama berlibur atau bepergian, sudahkah Anda melakukan etiket atau tata cara membawa bagasi yang sepatutnya? Pasalnya, tidak sedikit orang yang melanggar etiket tersebut sehingga mengganggu pelancong dan pewisata lain di sekitarnya.
"Pelanggaran terburuk adalah membawa bagasi melebihi batas sehingga membutuhkan lebih banyak ruang dari yang seharusnya," ungkap Raymond Lee, pelancong sekaligus direktur keuangan di sebuah perusahaan barang konsumsi di New York, AS. Menurut Lee, sikap tidak peka itu sangat merugikan penumpang lain. Apalagi, jika bagasi yang terlampau banyak atau besar diletakkan seenaknya dalam posisi salah sehingga semakin menghabiskan tempat dan dapat menyulut pertengkaran.
Untuk menghindari hal tersebut, pelancong dianjurkan membawa bagasi sesuai yang diperbolehkan. Tidak sedikit pula orang yang memilih cara praktis dengan mengirimkan barang bawaan melalui paket agar tidak perlu membawa beban berat selama di perjalanan.
Bagi orang tua yang membawa anak, lebih disarankan mengemas barang anak dalam ransel ringkas dan membiarkan mereka menggendongnya sendiri. Tidak dianjurkan melepaskan anak berlarian dengan koper di bandara yang berpotensi menabrak atau mengganggu orang lain.
Selalu berhati-hati jika berjalan dekat pewisata dengan ransel besar, orang tua dengan kereta bayi, dan pembawa koper beroda. Jangan berasumsi bahwa mereka memahami etiket yang sama dengan Anda dan jangan terkejut jika Anda harus menghindar agar tak menabrak di saat yang tepat.
Kecepatan meletakkan bagasi di tempat penyimpanan juga termasuk dalam etiket. Tidak ada orang yang suka menunggu penumpang yang lamban meletakkan bagasi sehingga merintangi jalan dan membuat antrean mengular di lorong.
"Letakkan barang bawaan dengan cepat di penyimpanan bagian atas. Jika Anda membutuhkan waktu ekstra, masuklah ke area jok terlebih dahulu baru membetulkan posisi bagasi saat ada jeda di lorong," tutur konsultan etiket korporat Rachel Wagner, dikutip dari laman Straits Times.