Selasa 13 Feb 2018 08:06 WIB

700 Wisatawan Cina Meninggal Saat Berlibur ke Luar Negeri

Indonesia kebagian dikunjungi 2 juta wisatawan Cina tahun lalu.

Turis asal Cina melihat pemandangan Singapura yang tertutup kabut asap dari salah satu kabin Singapore Flyer (23/10).
Foto: EPA
Turis asal Cina melihat pemandangan Singapura yang tertutup kabut asap dari salah satu kabin Singapore Flyer (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING --  Sekitar 700 wisatawan asal Cina tewas saat berlibur di luar negeri sepanjang tahun 2017. Sepertiga dari mereka kehilangan nyawa di objek wisata air.

Dengan banyaknya wisatawan Cina yang mengisi liburan Hari Raya Imlek di berbagai negara, Kementerian Luar Negeri setempat mengingatkan pentingnya keselamatan jiwa mereka. Terutama turis Cina yang hendak berenang dan snorkeling di objek wisata perairan.

Seorang pejabat senior Kemlu sebagaimana dikutip South China Morning Post, Selasa (13/2), menyebutkan dari 700 warganya yang tewas saat berwisata di luar negeri, sepertiganya kehilangan nyawa saat berenang dan snorkeling. "Masyarakat kami yang hendak liburan ke luar negeri, terutama ke negara-negara di Asia Tenggara, mohon lebih memperhatikan keselamatan jiwa jika berada di perairan," kata Deputi Direktur Pusat Kegawatdaruratan, Konsuler Pelayanan dan Perlindungan Masyarakat, Kemlu, Yang Shu.

Pernyataan di CCTV, stasiun televisi resmi Cina, merupakan sebagai tindak lanjut dari kasus tenggelamnya tujuh wisatawan Cina di perairan Thailand pada bulan Januari lalu. "Wisawatan harus yakin atas kemampuan mereka pada olahraga air seperti snorkeling dan butuh peralatan yang memadai untuk menghindari kecelakaan," ujarnya mengingatkan.

Kecelakaan lalu lintas menduduki peringkat ketiga kasus tewasnya wisatawan Cina di luar negeri sehingga dia mengingatkan para wisatawan Cina untuk memperhatikan keselamatan. Yakni jika menyewa mobil untuk dikemudikan di jalan yang medan dan aturan berlalu lintasnya berbeda dengan di negaranya.

Sekitar 6,5 juta warga Cina akan mengisi liburan Imlek selama sepekan mulai Kamis (15/2) ke luar negeri, demikian perkiraan (trip, biro perjalanan wisata berbasis daring terbesar di negara itu. Angka tersebut naik enam persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Thailand, Jepang, dan Singapura menduduki peringkat tiga besar negara tujuan wisatawan Cina selama musim liburan Imlek, diikuti Vietnam, Indonesia, Amerika Serikat, Malaysia, Filipina, Australia, dan Kamboja, demikian Ctrip. Kemlu Cina mengingatkan warganya agar tidak berkunjung ke Maladewa dan Zambia, demikian juga beberapa kawasan di Pakistan, Afghanistan, dan Turki atas alasan keamanan.

Pada tahun lalu, jumlah wisatawan Cina yang berlibur di berbagai negara mencapai angka 131 juta orang atau naik tujuh persen dibandingkan tahun sebelumnya. Indonesia kebagian sekitar dua juta wisatawan Cina pada tahun lalu atau meleset dari target yang ditetapkan sebanyak 2,5 juta akibat penutupan sementara Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali, sebagai dampak dari letusan Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.

Penutupan itu menyebabkan ribuan turis Cina panik dan telantar di Bandara Ngurah Rai pada akhir November 2017. Wisatawan Cina sangat menggemari objek wisata air, termasuk pantai dan pemandangan bawah laut. Pada tahun ini pemerintah Indonesia menargetkan tiga juta kunjungan wisatawan Cina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement