Ahad 11 Feb 2018 09:52 WIB

Lakon Romantisme dan Kegilaan, Refleksi Satir Para Koruptor

Lakon diangkat dari Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andri Saubani
Agus Noor (Kedua kiri) bersama para pemain lakon Romantisme dan Kegilaan Agus Noor yang digelar di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Sabtu (10/2) kemarin.
Foto: Dok Pri
Agus Noor (Kedua kiri) bersama para pemain lakon Romantisme dan Kegilaan Agus Noor yang digelar di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Sabtu (10/2) kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Lelucon Para Koruptor, cerpen karya Agus Noor yang diluncurkan pada 2017 lalu kini diangkat ke atas pentas dengan lakon berjudul Romantisme dan Kegilaan Agus Noor. Lakon tersebut dipentaskan pada Sabtu (10/2) di Auditorium Galeri Indonesia Kaya.

Lakon yang menggambarkan kisah-kisah gila, ganjil dan penuh kelucuan-kelucuan satir dari perilaku para koruptor, berhasil menggetarkan akal sehat para penonton. Agus Noor memang dikenal sebagai penulis yang seringkali berhasil menciptakan anomali dan romantisme yang menggiring pembacanya keluar dari batas-batas umum.

Karena itu, Agus berharap pentas yang diadaptasi dari cerpen miliknya itu bisa memberikan cara pandang baru bagi penonton dalam memandang para koruptor. "Di tengah candaan atau lelucon yang dibawakan di atas panggung, saya bisa menyampaikan hal-hal serius dengan cara santai," ujar Agus Noor melalui pesan tertulis kepada Republika, Ahad (11/2).

Pementasan yang berlangsung sekitar 60 menit tersebut seolah memberikan sekaligus refleksi atas perilaku-perilaku manusia yang melakukan tindakan-tindakan korupsi. Suasana kegilaan dan keganjilan tetapi penuh kelucuan dari para koruptor ditampilkan dengan sangat baik di atas panggung oleh para pelaku seni.

Sementara itu, Direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian menyatakan, pementasan Romantisme dan Kegilaan Agus Noor juga digelar sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan minat baca dan memajukan literasi di Indonesia. Pementasan ini merupakan kerjasama antara Kayan Production & Communications bersama Galeri Indonesia Kaya.

Renitasari mengatakan, pementasan Romantisme dan Kegilaan menggambarkan sisi lain dari Agus Noor yang dikenal dengan gaya satirnya. Sebab, dalam lakon tersebut para penikmat seni dihibur dengan fragmen-fragmen komedi berdasarkan cerita-cerita dalam buku Lelucon Para Koruptor.

"Disamping itu juga dihadirkan sisi romantisme Agus Noor yang tercermin melalui puisi-puisinya. Pementasan ini merupakan pementasan yang dinantikan oleh para pecinta sastra Indonesia, ujar Renitasari.

Dalam pementasan tersebut juga menghadirkan para seniman, antara lain Sujiwo Tejo, Butet Kartaredjasa, Sha Ine Febriyanti, Inayah Wahid, Akbar, Tatok, Vika Aditya, Bagustian Iskandar dan Andy Sri Wahyudi. Dengan gaya yang kocak, para pelaku seni ini membawakan lelucon-lelucon kocak karya Agus Noor yang membuat para penikmat seni tidak hanya tertawa terbahak-bahak, namun juga diajak berpikir akan makna lelucon yang disampaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement