REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit kanker dalam stadium awal tidak memiliki gejala. Bahkan, beberapa jenisnya tidak dapat diindentifikasi secara dini sehingga sering kali pasien datang dengan gejala yang sudah mengkhawatirkan.
"Kanker bisa diobati, namun, ada syaratnya dengan cara ditemukan pada stadium dini," kata Direktur Utama RS Kanker Dharmais Profesor dr Abdul Kadir dalam acara Peringatan Hari Kanker Sedunia di RS Kanker Dharmais, (6/2).
Prof Kadir menyatakan, terkait pencegahan kanker sebenarnya dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya dengan menerapkan CERDIK. Metode ini dinilai dapat menahan angka penderita kanker yang setiap tahunnya terus bertambah.
CERDIK merupakan akronim. Kepanjangan dari huruf pertama yakni, C, adalah cek kesehatan secara rutin. Cara tersebut merupakan hal yang perlu dilakukan melihat kanker tidak memiliki gejala awal yang pasti.
Sedangkan E merupakan enyahkan asap rokok. Menurut Prof. Kadir, masalah asap rokok tersebut masih menjadi kendala di banyak tempat, termasuk hunian pribadi yang seharusnya memberikan kemanan bebas asp rokok bagi keluarga.
"R ini rajin berolahraga, minimal 15 menit sehari. Tubuh manusia itu kaya motor atau mobil yang perlu dipanasin sebelum digunakan," ujar Prof Kadir.
Kemudian D kepanjangan dari diet yang seimbang. Pola gaya hidup sangat mempengaruhi terutama konsumsi makanan yang sehat dan memenuhi gizi yang seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Langkah selanjutnya diwakili huruf I yaitu istirahat yang cukup. Prof Kadir mengatakan, istirahat yang perlu dilakukan orang dewasa dengan tidur selama enam sampai delapan jam setiap harinya.
"Untuk yang terakhir merupakan kelola stres dan emosi, ini penting untuk mendorong kehidupan sehat dan berefek pada tubuh," ujar Prof Kadir.