Rabu 07 Feb 2018 06:16 WIB

Ingin Sejahtera Saat Pensiun? Ini 5 Cara Mewujudkannya

Dana pensiun harus dipersiapkan sedari muda.

Dana pensiun (ilustrasi).
Foto: ist
Dana pensiun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang akan melewati fase usia dalam kehidupanya. Dari mulai usia masih muda hingga menjelang usia tua. Saat masih muda, seseorang dituntut untuk menjadi pribadi yang produktif dengan memperoleh pendidikan dan bekerja.

Pada saat masih muda pulalah, seseorang harus bekerja keras untuk mempersiapkan masa depan dan masa tuanya nanti. Dalam proses tersebut, mereka harus mulai memerhatikan tentang dana pensiun agar kelak masa tuanya lebih aman dan terjamin.

Jika Anda merupakan seorang pekerja atau memiliki usaha yang sedang dijalankan, ada baiknya mulai merancang masa pensiun sejak dini. Anda bisa memulainya dengan memaksimalkan tabungan dan investasi. Jangan sampai menjelang masa pensiun nanti, Anda masih saja bekerja keras sementara produktivitas sudah mulai menurun.

Sebelum masa itu tiba, persiapkan pensiun secara maksimal dengan cara berikut ini.

photo
Miliki tekad untuk hidup hemat dan segera lakukan.

Alokasikan 20 Persen Pendapatan untuk Ditabung dan Mulailah Hidup Hemat

Kata menabung dan hemat adalah dua kata bijak yang selalu hadir ketika membicarakan tentang mengatur keuangan. Bila berniat untuk mempersiapkan dana pensiun sejak dini, Anda wajib untuk menyisihkan uang dalam bentuk tabungan dan menjalankan pola hidup hemat. Buatlah jadwal di setiap bulanya untuk mengalokasikan minimal 20 persen pendapatan untuk tabungan.

Usahakan menabung secara rutin. Bila perlu, buatlah alarm khusus setiap tanggal gajiansupaya tidak lupa menabung. Hindari sebisa mungkin mengeluarkan uang hanya untuk memuaskan keinginan. Pilih mana yang kebutuhan dan mana yang sekadar keinginan.

Susun Daftar Budget Kebutuhan

Sudahkah Anda membuat anggaran kebutuhan setiap bulannya? Mungkin jawaban masing-masing orang akan berbeda. Orang yang pandai mengatur keuangannya tentu tidak akan lupa untuk membuat daftar anggaran kebutuhan.

Dalam daftar budget tersebut, ada data keuangan yang membantu Anda dalam mengambil keputusan untuk membeli atau tidak membeli sesuatu. Bagi yang belum pernah membuat daftar budget kebutuhan, cobalah untuk membuatnya dengan sederhana.

Catatlah kebutuhan apa saja yang diperlukan setiap bulannya. Sebelum berbelanja, coba lakukan pengecekan, apakah ada yang tidak terlalu dibutuhkan? Jika ada, tiadakan hal tersebut dari daftarbudget dan sisihkan untuk dana pensiun.

Punya Utang? Jadikan Prioritas dalam Daftar Budget Kebutuhan

Mengapa seseorang tidak dapat maksimal dalam mengelola keuangannya? Salah satunya karena masih ada utang. Utang memang muncul karena adanya kebutuhan.

Namun,kondisi keuangan belum dikatakan stabil dengan adanya utang ini. Cara satu-satunya adalah masukkan utang sebagai prioritas dalam daftar budget kebutuhan. Dengan begitu, tiap bulannya utang selalu terbayarkan dan Anda terhindar dari tunggakan utang.

Sebab adanya tunggakan utang nantinya begitu membebani keuangan dan tak menutup kemungkinan tabungan pensiun terpakai untuk membayar utang tersebut. Ukuran amannya, 30 persen pendapatan dialokasikan untuk utang. Lebih dari itu pertanda dari tidak amannya kondisi keuangan.

photo
Dana darurat wajib dimiliki sebelum mulai berinvestasi.

Siapkan Dana Darurat 3 Kali atau 9 Kali Pengeluaran

Dana darurat adalah sejumlah uang yang harus ada pada saat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dalam kehidupan. Sebab kejadian apa pun bisa menimpa Anda setiap saat. Karena itu, dana darurat menjadi penting untuk dipersiapkan.

Lalu, apakah dana darurat  dan dana pensiun harus terpisah? Lebih baik terpisah karena dana darurat ini dipersiapkannya dalam hitungan bulan, sedangkan dana pensiun dikumpulkan hingga nantinya pensiun.Idealnya, dana darurat itu tiga kali atau sembilan kali pengeluaran tiap bulan.

Katakan saja pengeluaran per bulan Rp 5 juta. Itu berarti Anda mesti mempersiapkan dana darurat sebesar Rp15 juta atau Rp 45 juta.

Cara mempersiapkannya, andaikan gaji Anda Rp10 juta. Alokasi tiap bulan untuk kebutuhan Rp 5 juta (50 persen), utang/KPR Rp3 juta (30 persen), dan tabungan/pensiun Rp2 juta (20 persen).

Tak ada salahnya mengambil setengah dari tabungan/pensiun untuk dana darurat hanya untuk sementara. Sisihkan setengah dari tabungan/pensiun selama 15 bulan atau 45 bulan. Jangan lupa untuk menyesuaikan nominal di atas dengan kenaikan gaji.

Selesai dengan Dana Darurat, Siapkan Investasi

Saat ini investasi tidak hanya dilakukan para investor yang berkantong tebal saja. Investasi bisa dilakukan setiap orang yang menganggap masa depan itu adalah hal yang harus disiapkan. Saat ini ada berbagai jenis investasi yang bisa dipilih masyarakat awam.

Investasi dengan cara deposito di bank ataupun investasi emas rupanya masih menjadi pilihan investasi yang aman. Dengan berinvestasi, kita juga sudah mulai mempersiapkan masa pensiun kita nanti.

Jika Anda ingin berinvestasi, lakukanlah setelah mempersiapkan dana darurat. Ambil setengah dari alokasi tabungan (10 persen pemasukan) untuk investasi. Lakukan terus-menerus hingga pensiun. Sebab nantinya akan berguna sebagai dana pensiun.

Jangan Tunda Keuangan Masa Pensiun Karena Pensiun itu Pasti

Bisa dikatakan mempersiapkan dana pensiun ini seharusnya wajib dilakukan seluruh kalangan. Masa pensiun pasti akan datang dan dialami setiap orang.

Jika ingin masa pensiun lebih terencana, mulailah untuk mempersiapkan sejak dini supaya keuangan untuk masa pensiun lebih terjaga. Dan dengan sendirinya, sejahtera saat pensiun akhirnya terwujud.

Artikel ini hasil kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement