Kamis 25 Jan 2018 07:30 WIB

Tren Tidur 2018

Berhenti mendorong diri untuk dapat tidur delapan jam.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Dampak kurang tidur.
Foto: Reuters
Dampak kurang tidur.

REPUBLIKA.CO.ID,  Kepala medis dari Bupa Helath Clinic, Luke Powles membagikan prediksinya mengenai tren tidur di tahun 2018. Berikut prediksinya seperti dilansir dalam laman Metro.

Tidur di akhir pekan

Ada pertentangan mengenai menghabiskan akhir pekan dengan tidur. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tidak dianjurkan untuk tidur berlebihan di akhir pekan.

Namun baru-baru ini terdapat penelitian yang menyarankan untuk menaikkan jumlah tidur rata-rata. Kenyataanya, sesibuk apapun hidup karena pekerjaan, keluarga dan kewajiban tidak memungkinkan delapan jam penuh setiap malam dalam seminggu.

Untuk itu dibutuhkan pengganti tidur seperti di akhir pekan, tentunya tanpa mengganggu istirahat di malam harinya.

Menggunakan aplikasi tidur

Aplikasi dan perangkat pelacakan tidur menjadi urusan yang sulit. Powles menuturkan bahwa dia bersemangat dengan hadirnya aplikasi untuk mencatat data diri tentang tidur.

Namun setiap gangguan tidur dan terus memperbaharui data hanya akan memberikan tekanan ketika tidur. Pengguna aplikasi akan kembali bangun untuk melihat grafik terperinci yang menilai kualitas tidur.

"Menempatkan angka berapa jam tidur adalah sesuatu hal yang tidak realistis. Ketika kita bicara tidur yang baik dan buruk, kita hanya menciptakan ketakutan mengenai sesuatu yang tidak ada. Perhatian pada aplikasi secara terus-menerus dapat membuat anda benar-benar kehilangan tidur anda," paparnya.

Mengukur waktu tidur

Berhenti mendorong diri untuk dapat tidur selama delapan jam jika merasa cukup tidur selama tujuh jam. Aturan delapan jam tidur bukanlah rekomendasi yang sesuai bagi semua orang.

Berhenti memikirkan tidur yang seharusnya didapatkan dan fokus apa yang terasa lebih baik. Jika seseorang lelah, dia akan tidur lebih nyenyak. Namun jika seseorang bangun lebih awal dari alarm, itu memang karena tubuh merasa cukup beristirahat.

Rutinitas tidur santai

Rutinitas inilah yang banyak dijumpai di sekitar. Menonton tv di malam hari, merasakan kehangatan sofa, tetapi memaksakan diri untuk bangun dan menyikat gigi lalu kembali ke tempat tidur. Namun masalahnya ketika benar-benar akan tidur malam, ketika memaksakan itu rasa kantuk bisa hilang secara tiba-tiba dan membuat orang mengalami kesulitan tidur.

Powles menuturkan bahwa baik untuk menghindari rutinitas tidur santai sebelum tidur malam. Lebih baik untuk melakukan kegiatan sebelum tidur seperti menggosok gigi, berganti piyama, dan membiarkan diri nyaman. Ketika sudah siap tidur, orang bisa tidur dengan cepat tanpa diganggu oleh aktivitas yang malah mengganggu tidur seperti menonton tv.

Tidur singkat

Bukan tidur yang hanya sepuluh menit atau kurang. Namun para ahli menyarankan untuk tidur singkat selama 20 sampai 30 menit. Hal tersebut dapat membantu menyegarkan pikiran setelahnya.

Tentunya, tidur siang di kantor merupakan hal yang sulit dan banyak yang berharap para kepala kantor menyiapkan tempat untuk tidur siang. Karena dengan tidur cukup, seseorang akan memiliki energi lebih, perhatian yang bagus dan kreativitas yang tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement