REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang musik tahunan Java Jazz Festival (JJF) akan hadir kembali. JJF 2018 siap memanjakan telinga para pecinta musik, baik dari Tanah Air maupun mancanegara.
Mengangkat tema "Celebrate Jazz in Diversity", JJF tahun ini menawarkan ragam musik yang lebih bervariasi.
Menurut Direktur Utama PT. Java Festival Production, Dewi Gonta, menghadirkan musik yang beragam ini merupakan salah satu cara mempertahankan musik jazz.
"Tidak hanya musik jazz, di JFF kali ini kami ingin mengenalkan jenis musik yang jadi turunan jazz," ujar Dewi dalam konferensi pers, Kamis (18/1).
"Jazz in Diversity" ini menunjukkan bahwa jazz merupakan musik yang berkembang dan bisa dipadukan dengan musik-musik zaman sekarang.
Beberapa jenis musik tersebut mulai dari ragtime/ dixieland, blues, cool jazz, acidjazz, swing, bebop, fushion, pop, RnB/soul, soul, contemporary, pop contemporary, rhythm & blues hingga pop/ rock.
Selain itu, menghadirkan musik yang beragam juga bertujuan untuk mendekatkan musik jazz dengan anak muda. Sebab, selama ini jazz identik untuk pendengar dari kalangan tua.
Dengan demikian, acara yang sudah berlangsung selama 14 kali ini dapat dinikmati bersama keluarga.
Seperti biasa, festival musik yang digelar pada 2-4 Maret di Jakarta Internasional Expo Kemayoran ini akan menghadirkan sederet musisi ternama dari dalam dan luar negeri.
Beberapa penyanyi dan musisi dalam negeri yang akan tampil di acara ini yaitu, Kunto Aji, Andien, Yura Yunita, Ecoutes,Adhitya Sofyan hingga band pendatang baru Tashoora.
Sementara dari luar negeri meliputi Mathew Whitaker Trio, JP Cooper, Ivan Lins, BJ The Chicago Kid, Michael Manson, Maya Azucena dan masih banyak lagi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
