Kamis 18 Jan 2018 04:30 WIB

Menengok Gedung Galeri Sungai di Solo

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Relief didinding galeri sungai.
Foto: Republika/Andrian Saputra
Relief didinding galeri sungai.

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO -- Papan Kawruh Tirta, tulisan itu terpajang jelas di muka gedung. Di bawahnnya terdapat tulisan sanskerta berbunyi sama. Papan Kawruh Tirta atau Galeri sungai merupakan sebuah gedung baru yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani atau berada persis di sebrang Terminal Tirtonadi, Gilingan, Solo.

Meski pembangunannya telah selesai, Galeri Sungai  belum bisa dibuka untuk umum. Halaman depannya pun masih ditutup dengan seng, hingga pengguna jalan Ahmmad Yani tak bisa melihat gedung itu.

photo
Papan Kawruh Tirta
Rabu (17/1) siang, Republika mengunjungi gedung itu. Ada beberapa buah anak tangga yang harus dilalui untuk masuk ke area utama Galeri Sungai. Dinding muka gedung yang terbuat dari kaca warna warni membuat suasana dalam gedung itu pun menarik.

Lantai gedung terbuat dari marmer bermotif kayu kecoklat-coklatan. Selain itu terdapat bagian dinding di dalam gedung yang dihiasi dengan relief bertemakan kegiatan warga di sungai. Terdapat pula ruang lain yang dilengkapi banyak kursi dan proyektor.

photo
Kaca warna warni di Galeri Sungai Solo
Ruangan tersebut dikonsep untuk masyarakat dan pelajar yang ingin mengikuti diskusi dan seminar prihal seluk beluk tentang ilmu air.  Galeri sungai juga berada persis di samping sungai Bengawan Solo. Bangunannya pun menyatu dengan pintu air.

Meski begitu, mesin-mesin pintu air Bengawan Solo-Tirtonadi diberi pagar pembatas sehingga tak membahayakan bagi pengunjung. Terdapat juga ruangan terbuka yang memungkinkan pengunjung dapat langsung melihat sungai bengawan Solo dari atas bangunan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Endah Sita Resmi Suryandari mengatakan pembangunan galeri sungai atau Papan Kawruh Tirta yang dimulai dua tahun lalu menelan biaya sebesar Rp 3.6 miliar. Dana tersebut diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Solo pada 2016 dan 2017.

"Gedungnya sudah selesai, dengan desain yang unik dan menarik karena kami menggandeng seniman-seniman yang ada di Solo," kata Endah.

Meski begitu, pembukaan operasional Galeri Sungai belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, menurut Endah, terdapat sejumlah fasilitas lainnya yang masih perlu di lengkapi. Dia berharap pada 2018, Galeri sungai sudah bisa dibuka untuk umum.

photo
Ruang edukasi di Galeri Sungai Solo.
Galeri sungai tak hanya diproyeksikan menjadi tempat edukasi bagi warga dan pelajar. Lebih dari itu, dengan desain yang unik dan memiliki spot menarik  tempat tersebut juga rencananya akan dijadikan sebagai lokasi wisata baru di Solo. Meski begitu warga tak dikenakan biaya untuk dapat menikmati suasana dan menambah wawasan di Galeri Sungai.

Warga pun bisa berswafoto ditempat-tempat yang sudah disediakan. Galeri sungai juga dikonsep dengan kerlap kerlip lampu untuk menarik warga berkunjung pada malam hari.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan pihaknya telah menggandeng sejumlah lembaga pendidikan agar bisa memanfaatkan keberadaan Galeri Sungai.  Untuk pengoperasioan Galeri Sungai, Pemkot Solo menyerahkan pada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dan Universitas Sebelas Maret (UNS).

"Galeri sungai nanti bisa diisi oleh Sekolah Sungai dan UNS juga sudah meminta jadwal agar bisa memanfaatkan Galeri Sungai.  Warga bisa belajar tentang air dari air tanah, air laut, air sungai dan lainnya. Kami juga nanti pajang dokumen-dokumen tentang masterplan sungai di Solo, "katanya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement