Rabu 17 Jan 2018 12:07 WIB

Malang Tambah Wahana Baru di Kampung Topeng

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wahana baru di Kampung Topeng.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Wahana baru di Kampung Topeng.

REPUBLIKA.CO.ID,  MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akhirnya menambah satu wahana baru di Kampung Topeng, kawasan Desaku Menanti, Tlogowaru. Peresmian pun telah dilakukan melalui Sekertaris Daerah Kota Malang, Wasto, Selasa (16/1).

Pembangunan wahana baru berbentuk Flying Fox ini merupakan bantuan dari salah satu bank BUMN. Dengan adanya wahana ini, Wasto berharap ini dapat dimanfaatkan untuk menarik wisatawan.

"Saya atas nama Pemerintah Kota Malang mengucapkan terima kasih," kata Wasto melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Rabu (17/1).

Dikatakan, kondisi Kampung Topeng yang makin menarik, akan mampu mendatangkan wisatawan. Kondisi ini dianggap akan berdampak pada terbukanya kesempatan untuk berwirausaha bagi warga binaan di Desaku Menanti. Untuk itu, dia mengimbau pada para dinas untuk terus membimbing dan mendampingi serta memberikan berbagai pelatihan demi mendukung pengembangan ketrampilan dan kemampuan warga binaan.

Sekda menjelaskan, jika pembangunan berkelanjutan merupakan agenda global yang harus diterapkan khususnya di Kota Malang. Sektor pariwisata yang masuk dalam cakupan pembangunan berkelanjutan atau yang dikenal dengan konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan, mengandung maksud penting. Dalam hal ini membangun sektor wisata yang tanggap terhadap minat akan wisatawan dan keterlibatan langsung masyarakat setempat dengan menekankan upaya perlindungan dan pengelolaannya yang berorientasi jangka panjang.

"Upaya pengembangan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan harus diarahkan agar dapat memenuhi aspek ekonomi, sosial dan estetika serta dapat menjaga keutuhan dan kelestarian ekologi hingga budaya," kata Wasto saat membacakan sambutan H. Moch Anton.

Wasto mengatakan, ada beberapa prinsip dalam konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan pada empat hal. Beberapa di antaranya seperti layak secara ekonomi dengan artian bisa memberikan nilai manfaat pada masyarakat. Prinsip lain yakni baik pembangunan wilayah dan peningkaran kesejahteraan masyarakat lokal. Kemudian berwawasan lingkungan serta dapat diterima secara sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement