REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 344 suami-istri, bekerja dari rumah atau penggunaan perangkat mobile untuk kepentingan pekerjaan di rumah ternyata berpengaruh buruk terhadap kehidupan keluarga. Seluruh responden dalam penelitian ini merupakan suami-istri, yang masing-masing bekerja, dan kerap membawa pekerjaan ke rumah.
Tidak hanya itu, penelitian tersebut juga menyebutkan, menggunakan perangkat mobile, seperti smartphone atau tablet, untuk kepentingan pekerjaan di rumah juga ternyata berdampak negatif kehidupan kerja dari orang tersebut.
''Saat ini sudah begitu banyak penelitian yang fokus teknologi dan pengaruhnya terhadap pola kerja karyawan. Namun, kami ingin melihat bagaimana pengaruh dari penggunaan teknologi tersebut,'' kata salah satu anggota dari tim peneliti dari Universitas Texas, Wayne Crawford, seperti dikutip Indian Express, Senin (8/1).
Secara keseluruhan, hasil survei itu menunjukan, bekerja dari rumah, terutama pengunaan perangkat mobile, pada saat-saat bersama keluarga justru menurunkan tingkat kinerja. Pun dengan dampak negatif terhadap kehidupan keluarga yang dialami oleh karyawan yang memutuskan untuk bekerja dari rumah.
''Tidak mengherankan, jika tercipta konflik saat pasangan tersebut sama-sama menggunakan perangkat mobile saat di rumah. Terkadang mereka justru bekerja saat seharusnya menghabiskan waktu bersama keluarga. Kendati begitu, kondisi ini juga ternyata menimbulkan masalah pekerjaan pada pasangan tersebut,'' tutur Wayne.
Wayne menambahkan, di sisi lain, dari hasil survei ini, perusahaan diharapkan bisa mengerti, interaksi yang mereka lakukan dengan karyawan di luar jam kerja justru akan menimbulkan masalah, baik di kehidupan keluarga maupun kinerja dari karyawan tersebut.
''Jadi, apakah perusahaan itu peduli atau tidak terkait pekerjaan yang dilakukan dari rumah. Tapi, perusahaan itu harus mengerti, ketegangan yang tercipta akibat interaksi di luar jam kerja justru akan menimbulkan masalah pada kehidupan keluarga dan kerja,'' tutur Wayne, yang merupakan Asistant Profesor di Universitas Texas tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika