Kamis 04 Jan 2018 16:30 WIB

Mataram Targetkan 700 Wisatawan pada 2018

Pantai Wisata Kota Tua Ampenan menjadi destinasi wisata andalan yang ada di Kota Mataram, NTB. Letaknya yang tak jauh dari pusat kota, membuat Pantai Ampenan tidak pernah sepi dari pengunjung.
Foto: Republika/ Muhammad Nursyamsyi
Pantai Wisata Kota Tua Ampenan menjadi destinasi wisata andalan yang ada di Kota Mataram, NTB. Letaknya yang tak jauh dari pusat kota, membuat Pantai Ampenan tidak pernah sepi dari pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Abdul Latif Nadjib menyebutkan, target kunjungan wisatawan tahun 2018, sebanyak 700 ribu atau meningkat dari target tahun sebelumnya sebanyak 600 ribu.

"Target jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 700 ribu itu khusus untuk wisatawan Nusantara, karena untuk kunjungan wisatawan mancanegara ke Mataram sangat rendah," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (4/1).

Namun demikian, untuk target kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini tetap dinaikan, yakni dari 100 ribu menjadi 200 ribu, karena target 100 ribu kunjungan itu sudah bisa tercapai. Begitu juga dengan realisasi kunjungan wisatawan Nusantara tahun 2017, terlampaui dengan realisasi 800 ribu kunjungan dari target 600 ribu.

Lebih jauh Latif, begitu pria ini akrab disapa, mengatkan kekuatan pariwisata di Kota Mataram adalah MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition), sehingga untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, baik Nusantara maupun mancanegara, harus ada peran serta pelaku pariwisata dalam menyediakan fasilitas. "Jadi setelah kegiatan MICE, apa yang akan mereka bisa dapatkan di Kota Mataram?" ujarnya.

Misalnya, wisatawan Korea berkunjung ke Mataram mereka pasti memilih pantai, kuliner seafood dan oleh-oleh, begitu juga dengan wisatawan dari Eropa, namun fasilitas yang ada saat ini masih kurang memadai. Termasuk untuk pantai, di Kota Mataram hanya ada sembilan kilomter kawasan pantai, itupun pantai tradisional karena belum ditata secara maksimal.

"Sementara untuk situs, Mataram hanya mengandalkan museum dan objek wisata religi Islamic Center, sebagai daya tarik wisatawan mancanegera," katanya.

Oleh karena itu, Kota Mataram menawarkan ragam budaya yang dimiliki atau disebut dengan destinasi tradisi dan budaya, kulier dan oleh-oleh. Itupun juga masih membutuhkan peran serta pelaku pariwisata, untuk dapat memberikan pelayanan kepada wisatawan selama 24 jam.

"Misalnya ketika ada wisatawan yang membutuhkan oleh-oleh mutiara mendesak karena harus terbang pukul 23.00 WITA, maka harus ada pedagang mutiara yang buka pada jam itu, begitu juga dengan transportasi serta kuliner," katanya.

Dukungan-dukungan dari para pelaku pariwisata itulah, yang sangat dibutuhkan untuk membantu realisasi target kunjungan wisatawan ke kota ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement