REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil melampau target kunjungan wisatawan sebanyak 3,5 juta wisatawan pada 2017.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, total kunjungan wisatawan ke NTB hingga Jumat (29/12) tercatat sebanyak 3.508.903 wisatawan, 2.078.654 di antaranya wisatawan nusantara (wisnus) dan 1.430.249 wisatawan mancanegara (wisman).
"Target 3,5 juta kunjungan wisatawan ke NTB sepanjang 2017 terlampaui dengan angka 3.508.903 wisatawan," ujar Faozal saat refleksi akhir tahun kegiatan Dinas Pariwisata NTB di Mataram, Jumat (29/12).
Faozal menyebutkan, data kunjungan wisatawan tercatat di beberapa pintu masuk ke NTB, seperti Bandara Internasional Lombok, Pelabuhan Lembar, kapal pesiar, hingga sejumlah kapal cepat dari Bali ke kawasan tiga gili, yakni Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno.
Faozal optimistis, target kunjungan wisatawan ke NTB pada 2018 yang sebanyak 4 juta wisatawan akan mampu terealisasi. "2018 itu target kunjungan wisatawan ke kita sebanyak 4 juta, insyaAllah bisa tercapai," lanjut Faozal.
Pemprov NTB sendiri telah menetapkan 15 Kalender Event Pariwisata Lombok Sumbawa untuk 2018. 15 event pariwisata tersebut diharapkan dapat mendatangkan kunjungan wisatawan mancanegara hingga 4 juta di tahun depan.
Keanekaragaman budaya, atraksi wisata, perayaan agama dan pertunjukan kesenian yang dapat disaksikan setiap tahun di NTB adalah merupakan atraksi yang unik. "Sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung serta mensukseskan target 4 juta wisatawan mancanegara di tahun depan," ujar Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin dalam peluncuran Kalender Event Pariwisata NTB, Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, Pulau Lombok dan Sumbawa menyediakan hampir semua daya tarik yang dibutuhkan wisatawan. Keindahan alam kedua pulau itu tak akan terlupakan bagi siapa pun yang pernah datang.
Ragam budayanya memberi kenangan mendalam siapa pun yang pernah menyaksikannya. "Pesona alam budaya tersebut merupakan sajian pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dipersembahkan untuk memuaskan wisatawan mancanegara maupun domestik," ujar Muhammad Amin.