REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tinggi badan anak tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor keturunan dari orang tua. Faktor keturunan hanya memegang peranan sebesar 15-20 persen terhadap tinggi badan anak.
Berdasarkan penelitian Worlh Health Organization (WHO) pada 1996, ada beragam faktor yang dapat menunjang pertumbuhan optimal pada anak. Salah satu faktor tersebut adalah anak tumbuh di tengah keluarga yang dapat memberi asupan makan yang sehat dan bergizi.
"Ada yang (dari keluarga) berada tapi anak stunting karena memberi makan nggak pas," kata Dr. Entos Zainal S.P. MPHM, Kasubdit Promosi Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian BAPPENAS dalam Sarasehan Penurunan Angka Stunting bersama Yayasan Sayangi Tunas Cilik, di Jakarta baru baru ini.
Faktor lain yang dapat menunjang pertumbuhan optimal anak adalah lingkungan yang sehat. Lingkungan sehat akan menjauhkan anak dari risiko diare atau penyakit lain akibat lingkungan yang mungkin mempengaruhi status gizi dan tinggi badan anak. "Ketika lahir cukup bulan, jangan sampai prematur," tambah Entos.
Saat lahir, anak juga perlu diberikan ASI eksklusif selama enam bulan. Setelah enam bulan, pemberian ASI juga harus diiringi dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bergizi dan menyehatkan. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan selama dua tahun.
Orang tua juga harus menjauhi atau menghentikan kebiasaan buruk yang dapat mempengaruhi kesehatan anak. Salah satunya adalah kebiasaan merokok.
"Kalau keluarga bisa memenuhi pangan, lingkungan baik, ibu tidak merokok, bayi lahir tepat bulan, diberikan ASI, MPASI baik, maka sesungguhnya tinggi badan hampir sama atau sama di negara manapun hingag usia 18 tahun," jelas Entos.
Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian pada 1996 lalu. Penelitian ini melibatkan anak-anak dari enam negara yaitu Brazil, Ghana, India, Norwegia, Oman dan Amerika Serikat. Anak-anak yang telah memenuhi prasyarat atau faktor penunjang pertumbuhan optimal memiliki tinggi badan yang sama atau tak jauh berbeda, terlepas dari manapun negara asal mereka.
"Gambaran ini mengatakan tidak ada hubungan antara keturunan dan tinggi badan, tapi lingkungan yang menentukannya," ungkap Entos.