REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sepanjang libur Natal dan Tahun Baru, semua lokasi-lokasi wisata yang ada di Kabupaten Sleman diserbu wisatawan lokal, domestik maupun mancanegara. Dalam sepekan saja, lokasi-lokasi wisata yang ada mampu menarik ribuan pengunjung.
Kabupaten Sleman memang merupakan salah satu surga wisata yang dimiliki DI Yogyakarta. Museum Gunungapi Merapi (MGM), salah satunya, bahkan secara teknis mampu menarik hampir 10 ribu wisatawan dalam waktu empat hari saja.
Museum bersejarah yang berada di Dusun Banteng, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem ini berlokasi lima kilometer dari kawasan wisata Kaliurang. Selama liburan, bangunan seluas 4.470 persegi di atas tanah seluas 3,5 hektare ini benar-benar jadi primadona wisata.
Museum yang lekat dengan semboyan Merapi Jendela Bumi ini memang kerap dijadikan sarana pendidikan kegunungapian, khususnya kebencanaan geologi yang bersifat rekreasi edukasi. Tutup hanya pada Senin, museum ini senantiasa jadi destinasi favorit pelancong.
Kepala Bidang Dokumentasi, Sarana dan Prasarana Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Wasita mengatakan, pengunjung wisatawan Museum Gunungapi Merapi sudah mencapai 10 ribu lebih. Angka itu tercatat sejak 22 Desember 2017 lalu.
Rinciannya, 929 pengunjung lokal dan empat pengunjung asing pada Jumat (22/12), 1.659 pengunjung lokal dan empat pengunjung asing pada Sabtu (23/12) dan 3.532 pengunjung lokal dan tiga pengunjung asing pada Ahad (24/12). Sedangkan, MGM tutup pada Senin.
Selain itu, lanjut Wasita, ada 2.499 pengunjung lokal dan empat pengunjung asing pada Selasa (26/12), dan 2.227 pengunjung lokal dan 10 pengunjung asing pada Rabu (27/12). Walau belum ada sepekan, pengunjung MGM sudah melebihi 10 ribu orang.
"Sementara 10.841 pengunjung lokal dan 25 pengunjung asing, totalnya 10.866 orang," kata Wasita kepada Republika.co.id, Kamis (28/12).
Kecuali hari Jumat yang tutup pada 14.30, Museum Gunungapi Merapi dibuka setiap pukul 08.00 sampai 15.30. Tiketnya relatif terjangkau yaitu lima per orang, 10 ribu wisatawan asing, lima ribu untuk audiovisual dan 10 ribu untuk audiovisual wisatawan asing.
Museum berlantai dua ini memberikan informasi-informasi seperi kegempaan dan gerakan tanah, fenomena gunung api, proses-proses geologi, mitigasi bencana gunungapi, gempa dan tsunami sampai sumberdaya gunungapi. Ada pula aspek-aspek sosial budaya.
Dari lantai satu, ada alat peraga kegempaan serta tempat pengumpulan dan pengarsipan benda-benda terkait Gunung Merapi. Sementara dari lantai dua, ada tampilan-tampilan letusan Gunung Merapi, alat peraga tsunami sampai ruang pemutaran film.
Salah satu wisatawan asal Jakarta, Reiny menilai, banyaknya aspek-aspek edukasi membuat Museum Gunungapi Merapi banyak dipilih sebagai wisata keluarga. Terlebih, saat liburan sekolah yang bertepatan liburan Natal dan Tahun Baru seperti sekarang.
"Soalnya pas anak libur sekolah kan, jadi sambil wisata bisa sekaligus kasih edukasi ke anak," ujar wisatawan yang mengajak suami dan anak laki-lakinya tersebut.
Advertisement