Rabu 27 Dec 2017 12:59 WIB

TMII Hadirkan Nitra Mapping Show Hingga Awal Tahun

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Nitra Mapping Show, tontonan digital baru di Istana Anak TMII menggunakan teknik video mapping.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Nitra Mapping Show, tontonan digital baru di Istana Anak TMII menggunakan teknik video mapping.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman Mini Indonesia Indah (TMII) meluncurkan Nitra Mapping Show, sebuah pertunjukkan digital dengan konten tradisional. Sebagai pelestari dan pengembang warisan budaya Nusantara, TMII menggunakan Nitra atau Anjani Putra yang merupakan kata lain dari Hanoman, maskot TMII sebagai tokoh utama pertunjukan tersebut.

Direktur Budaya TMII, Sulistyo Tirtokusumo, mengatakan pada dasarnya seni budaya itu tidak mandek, tapi terus bergerak menyesuaikan dengan zamannya. Begitu juga dengan seni tradisi yang ada di TMII yang selama dipertahankan sekaligus kembangkan. Khusus dengan Nitra Mapping Show adalah merupakan perpaduan, antara seni budaya tradisional dengan multimedia video mapping, sehingga menjadi sebuah tontonan yang up to date dan sangat sesuai dengan zamannya.

"Oleh sebab itu, kita mencoba untuk membuat suatu tontonan yang sesuai dengan selera generasi muda, namun tidak meninggalkan nilai-nilai tradisi di dalamnya," jelasnya kepada wartawan saat peluncuran show tersebut di Istana Anak, TMII, belum lama ini.

Ia menjelaskan mengapa memilih maskot TMII, Nitra atau Hanoman (seorang tokoh epos Ramayana yang berwujud kera putih), karena tokoh ini mempunyai sifat luar biasa hebatnya. Yaitu sikap tangguh, tanggap, tanggon, trengginas, tuntas dan mandiri, berbudi pekerti luhur.

"Untuk itulah Nitra selaku maskot TMII kami angkat sebagai tokoh utama Nitra Mapping Show ini, dengan harapan bahwa apa yang menjadi sifat sang Nitra bisa menginspirasi para penonton, terutama generasi muda bisa mencontoh perilakunya," ujarnya.

Nitra Mapping Show menceritakan tentang Nitra dalam melakukan tugas sehari-hari sebagai utusan sang raja menyelesaikan tugas negara demi kepentingan bangsa. Cerita utama menyajikan kisah Nitra menyelematkan putri raja yang disandera oleh raksasa merah yang menyeramkan.

"Kami ingin mengajak pengunjung untuk mengenal dan mengingat kembali beberapa budaya Nusantara yang ditampilkan melalui suguhan animasi dalam bentuk video mapping yang menarik," ujarnya.

Pertunjukan dimulai dari 23 Desember sampai 2 Januari 2017 di Istana Anak. Pertunjukan akan dilakuka setiap malam sampai akhir tahun. Untuk kelanjutannya apakah akan rutin ditayangkan atau tidak, TMII akan melihat reaksi penonton terlebih dahulu. Pertunjukan video mapping juga menjadi cara menampilkan citra baru TMII sebagai wisata budaya dengan sentuhan teknologi multimedia visual terkini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement