Selasa 19 Dec 2017 08:58 WIB

Indahnya Alam Bantul dari Puncak Taman Buah Mangunan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Puncak Taman Buah Mangunan menampilkan pemandangan Parangtritis, lekukan Sungai Oya, dan keindahan alam Bantul.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Puncak Taman Buah Mangunan menampilkan pemandangan Parangtritis, lekukan Sungai Oya, dan keindahan alam Bantul.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Taman Buah Mangunan merupakan salah satu dari sekian banyak daya tarik di Desa Wisata Mangunan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Letaknya yang berada di puncak membuatnya mampu menjual tidak hanya wisata kebun, melainkan juga keindahan alam.

Udara sejuk khas pegunungan rasanya sudah dapat dirasakan setiap pengunjung yang datang, bahkan sejak memasuki pintu masuk Desa Wisata Mangunan. Bau pepohonan yang kuat tidak jarang membuat diri ingin menutup mata sejenak merasakan kesejukan alam.

Berada di puncak Desa Mangunan, Kecamatan Dlinggo, membuat setiap pengunjung dapat menikmati tiap sudut keindahan alam dataran tinggi. Lokasi desa berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta.

Dibangun Pemkab Bantul pada 2003 di atas tanah seluas 23.341 hektare, puncak Taman Buah Mangunan berada di ketinggian 200 meter di atas permukaan laut. Dari atas, pengunjung dapat menikmati sejumlah sajian alam yang dimiliki Kabupaten Bantul.

Dari satu sisi, pengunjung dapat mengintip tampilan Pantai Parangtritis. Sedangkan dari sisi lain, pengunjung dapat menikmati eksotisme Sungai Oya yang lekukannya senantiasa mengukir decak kagum setiap orang sesampainya di puncak.

Mulai dari buah mangga, rambutan, jambu, jeruk, sawo, duku, manggis, kelengkeng, matoa, cimpedak, belimbing sampai durian dapat ditemui di sepanjang perjalanan. Selain itu, tempat-tempat wisata seakan terus menyambut di setiap tikungan.

Kecamatan Dlingo memiliki begitu banyak tempat wisata. Bahkan, tempat wisata sudah dapat ditemui sejak wisatawan memasuki Imogiri, dan seakan terus bermunculan sampai memasuki Desa Wisata Mangunan.

Ada Jurang Tembelan, Batu Songgo Langit, Pinus Pengger, Watu Goyang, Watu Ngadek, Rumah Hobbit, Gardu Pandang Pinus, Hutan Pinus dan Bukit Lintas Sewu. Ada pula Bukit Panguk Kediwung, Bukit Mojo Gumelem, Tebing Watu Mabur, Puncak Becici, Air Terjun Randusari dan Grojogan Lepo.

Saat matahari terbit dan terbenam merupakan waktu terbaik menikmati pemandangan yang ada di puncak Taman Buah Mangunan. Karenanya, Taman Buah Mangunan sudah dapat dinikmati sejak pukul 08.00 dan bisa dikunjungi sampai pukul 18.00.

Selain pemandangan alam pegunungan, gumpalan awan seakan berkumpul memenuhi sejauh mata memandang. Selain itu, barisan awan yang mengikuti lekukan Sungai Oya tampak begitu memukau, seakan menjadi atap bagi aliran air yang melintas.

Hebatnya, semua keindahan yang tersaji dapat dikunjungi hanya dengan biaya retribusi seharga Rp 4.750. Harga yang terbilang sangat terjangkau untuk tempat wisata yang memberikan begitu banyak keindahan.

Pengunjung pun dapat mencapai puncak Taman Buah Mangunan dengan mudah, mengingat akses jalan yang ada cukup terawat. Namun, pengendara mobil, motor apalagi bis memang harus berhati-hati karena banyak tikungan tajam.

Selain itu, luas jalan yang tidak terlalu besar, setidaknya dua mobil, membuat pengendara harus hati-hati melintasi jalan menanjak yang ada. Terlebih, bagian samping jalan sudah langsung berdampingan dengan alam bebas.

Salah satu kelebihan Taman Buah Mangunan, kendaraan yang digunakan pengunjung dapat sampai ke puncak. Artinya, pengunjung dapat mencapai puncak tanpa kesulitan, sambil terus menikmati keindahan alam yang ada.

Bahkan, terdapat lebih dari satu lokasi-lokasi seperti rumah pohon terbuka yang dapat dinaiki pengunjung. Lokasi itu biasa digunakan wisatawan-wisatawan untuk mengambil foto dengan latar belakang alam bebas.

Salah satu pengunjung yang berasal dari Kota Yogyakarta, Dede, mengaku kagum dengan keindahan alam yang disajikan. Namun, ia cukup mengeluhkan lokasi tempat wudhu maupun kamar mandi yang terpisah dari mushola.

"Itu (tempat wudhu) terpisah soalnya, jadi harus ke sana dulu baru kembali lagi ke mushala kalau mau shalat," kata Dede kepada Republika.co.id, Sabtu (16/12).

Senada, pengunjung dari Jakarta, Riska Putri, turut mengagumi keindahan alam yang dapat dinikmati dari puncak Taman Buah Mangunan. Ia pun memuji pendopo-pendopo yang ada di sana, sehingga dapat digunakan pengunjung untuk beristirahat. "Enak ya ada pendopo-pendoponya, jadi bisa rebahan," ujar Riska.

Ya, sesampainya di puncak Taman Buah Mangunan, pengunjung memang disajikan pendopo-pendopo yang dapat digunakan untuk beristirahat. Kehadiran pendopo tampak sangat bermanfaat bagi pengunjung yang berkeliling.

Untuk berkeliling, sudah terdapat jalan-jalan setapak yang memudahkan pengunjung untuk menjelajahi puncak Taman Buah Mangunan. Selain itu, ada bangku-bangku yang tersebar di banyak sudut untuk pengunjung beristirahat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement