Ahad 17 Dec 2017 05:01 WIB

Biro Perjalanan Cina Yakin Bali Segera Pulih

tetap Kunjungi Pura Besakih. Wisatawan mengunjungi Pura Besakih, Bali, Sabtu (2/12).
Foto: Republika/ Wihdan
tetap Kunjungi Pura Besakih. Wisatawan mengunjungi Pura Besakih, Bali, Sabtu (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  BEIJING -- Biro perjalanan wisata di Cina meyakini kunjungan wisatawan ke Bali segera pulih setelah sempat terpengaruh letusan Gunung Agung.

"Paling tidak, awal tahun depan kunjungan wisatawan Cina ke Bali sudah normal," kata General Manager Beijing Walk The World Travel Agency Co Ltd, Zhai Wen Dong, Sabtu (16/12).

Pihaknya tidak memberangkatkan wisatawan ke Bali bulan Desember ini karena masih khawatir dengan situasi di Bali terkait letusan Gunung Agung yang diikuti dengan penutupan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai pada 27-28 November 2017.

"Kalau untuk libur Imlek tahun depan tidak ada pengaruh. Calon wisatawan yang beli paket Bali ke kami belum ada yang membatalkan," ujarnya.

Dalam satu tahun, biro perjalanan wisata yang berkantor pusat di Distrik Xicheng, Beijing, itu memberangkatkan 200 hingga 500 orang ke Pulau Dewata itu.

Harga paket wisata Bali yang ditawarkannya pun relatif terjangkau bagi konsumen di Beijing, yakni sekitar Rp 10 juta hingga Rp 14 juta per orang selama lima malam, termasuk biaya penginapan dan tiket pesawat Beijing-Denpasar Pulang Pergi.

Menurut dia, harga paket wisata ke Bali sangat bersaing dengan paket wisata ke beberapa negara di Asia Tenggara. Bahkan harganya hampir sama dengan Thailand yang jaraknya dari Beijing relatif lebih dekat.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Komite Cina, Hery Sudiarto, mengatakan bahwa paket wisata Imlek dari China ke Beijing masih belum terpengaruh oleh situasi di Bali. Bahkan menurutnya, sejumlah hotel di Bali dan maskapai penerbangan sudah banyak yang menerima DP (uang muka) dari biro perjalanan wisata di Cina.

Liburan Tahun Baru Imlek sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Cina, Hong Kong, Makau, dan Taiwan. Untuk merayakan pergantian tahun tersebut, masyarakat Cina mengisinya dengan berbagai kegiatan hiburan, termasuk wisata bersama keluarga, selama hampir sebulan pada Februari.

Mulai akhir Januari 2018 pergerakan tarif tiket pesawat di Cina menunjukkan kenaikan yang signifikan.

"Kami berencana mengunjungi keluarga di Indonesia pada Imlek nanti," kata Lielee yang rencananya pulang ke Yogyakarta bersama suami dan kedua mertuanya yang berkewarganegaraan Cina itu.

Ia mengaku baru mendapatkan tiket pesawat Beijing-Jakarta PP seharga Rp 9 juta per orang.

"Yang dari Jakarta ke Yogya, saya belum beli. Demikian pula untuk liburan bersama keluarga ke Bali juga belum beli," ujar perempuan yang sudah dua tahun menikah dan tinggal di Beijing itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement