Sabtu 16 Dec 2017 10:14 WIB

Terlalu Banyak Mainan Ganggu Kreativitas dan Fokus Anak

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Mainan Anak
Foto: parentsavvy.com
Mainan Anak

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah riset terbaru menyebutkan anak-anak bermain lebih lama dan lebih kreatif saat jumlah mainannya sedikit. Dalam riset yang dirilis di Infant Behavior and Development pada akhir November 2017 lalu, penelitian yang dipimpin terapis dari University of Toledo Ohio AS, Alexia Metz, membuat eksperimen dengan menaruh empat mainan dan 16 mainan non elektronik di dua ruangan berbeda.

36 anak berusia 18-36 bulan diminta bermain bergantian di ruangan yang dipasangi kamera. Dari riset itu diketahui, pada ruangan dengan 16 mainan, anak-anak hanya bermain dan mengeksplorasi sekitar 15 menit untuk tiap mainan. Sementara di ruanganan dengan empat mainan, anak mengeksplorasi lebih lama, demikian dilansir Science News, Kamis (14/12).

Metz dan timnya mengamati, upaya awal anak-anak untuk bermain kadang sederhana. Namun saat mereka bosan, pendekatan awal itu berubah jadi cara yang lebih canggih.

Keteraturan mungkin membantu anak-anak mengembangkan fokus mereka dan itu berkaitan dengan otot mana yang harus mereka latih. Latihan semacam itu sulit dilakukan bisa anak-anak terekspos pada mainan yang terlalu banyak karena fokus mereka mudah terpecah.

 

Mainan yang bersuara bising juga jadi kendala sendiri. Mainan semacam ini bisa mengganggu komunikasi orang tua dengan anak. Barang-barang elektronik seperti televisi dan tablet bisa jadi berdampak lebih besar terhadap komunikasi orang tua dan anak.

Kesan baru juga diduga berpengaruh pada pola perilaku anak. Anak-anak cenderung lebih menyukai mainan di rumah teman mereka meski anak-anak memiliki mainan yang persis sama di rumah mereka.

Metz dan timnya tidak menyimpulkan berapa banyak mainan yang sebaiknya dimiliki anak-anak. Namun, bukan hal buruk bila anak-anak memiliki sedikit mainan. Meski faktanya rata-rata anak dalam studi ini memiliki 87 mainan.

''Karena mainannya banyak, tidak masalah juga bila mainan itu sesekali dikurangi,'' kata Metz.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement