Kamis 14 Dec 2017 10:18 WIB

Masyarakat Indonesia Hobi Ngemil

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Satu kantung keripik ukuran kecil, bisa mengandung hampir separuh asupan garam yang dibolehkan.
Foto: pixabay
Satu kantung keripik ukuran kecil, bisa mengandung hampir separuh asupan garam yang dibolehkan.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Ngemil atau mengkonsumsi camilan di sela-sela kebiasaan makanan berat, merupakan salah satu kebiasaan yang kerap dilakukan orang Indonesia. Dalam penelitian 'Snacking Habit Report: Indonesia', disebutkan, rata-rata satu dari tiga orang Indonesia mengonsumsi lebih dari 3 camilan perhari.

Survey ini diikuti oleh 1.500 konsumen dewasa dan 500 ibu rumah tangga yang memiliki anak berusia tiga sampai 12 tahun. "Macam camilan yang dikonsumsi dikonsumsi mulai dari makanan lokal atau tradisional hingga camilan kemasan," kata Head of Corporate and Government Affair Mondelez Indonesia Khrisma Fitriasari dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (14/12).

Dalam penelitian dipaparkan, 72 persen responden mengkonsumsi makanan tiga kali sehari dan 85 persen diantaranya tidak melewatkan makan pokok tiga kali sehari. Diketahui  juga, hanya 36 persen masyarakat yang mengonsumsi camilan seorang diri, mengindikasikan bahwa camilan merupakan perekat interaksi sosial.

Dengan rata-rata masyarakat Indonesia bekerja 11 jam perhari, kemacetan yang ada di kota-kota besar menjadi salah satu alasan seseorang makan cemilan di jalan.

Disebut, Sebanyak 20 persen masyarakat Indonesia mencari makanan yang lebih sehat dengan kandungan vitamin dan mineral yang lebih banyak. Biskuit menjadi makanan camilan yang paling banyak dikonsumsi dengan 13 persen. Selain itu, teh menjadi camilan atau minuman yang dikonsumsi setelah biskuit. Buah-buahan berada di sepuluh peringkat teratas dalam mengemil dan dikonsumsi setelah makan besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement