REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Biro perjalanan wisata dinilai perlu mempersiapkan wisata alternatif dalam ruang pada saat musim hujan guna mengantisipasi terjadinya cuaca buruk. Hal itu diungkapkan pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman Chusmeru di Purwokerto, Selasa (12/11).
"Mengantisipasi terjadinya cuaca buruk pihak biro perjalanan maupun hotel perlu menyiapkan skenario acara alternatif yang bersifat dalam ruangan," kata Soedirman.
Dia menjelaskan, cuaca buruk dapat mengganggu kenyamanan wisatawan dalam menikmati perjalanannya. "Rencana rekreasi di alam atau tempat terbuka menjadi batal atau tertunda ketika tiba-tiba terjadi cuaca buruk, seperti hujan badai, petir, banjir, atau tanah longsor di objek wisata yang hendak dituju," katanya.
Untuk itu, menurut dia, biro perjalanan dan hotel, serta pihak terkait lainnya perlu bekerja sama menyiapkan skenario acara alternatif yang bersifat dalam ruangan sebagai kompensasi.
Khususnya, kata dia, dalam menyambut momentum liburan akhir tahun yang biasanya terjadi lonjakan jumlah wisatawan.
Selain itu, dia juga mengingatkan kepada para pengelola objek wisata dan kuliner agar mempersiapkan bentuk pelayanan yang kreatif, atraktif, namun juga edukatif. "Jangan menyajikan atraksi yang berlebihan atau melanggar tata susila, meskipun dengan alasan setahun sekali," katanya.
Sementara itu, dia mencontohkan, Yogyakarta, Bandung, dan Bali, merupakan daerah yang banyak memiliki wisata alternatif maupun wisata dalam ruang. "Yogya punya banyak museum dan kuliner, Bandung banyak wisata belanja, bermain, dan kuliner, Bali juga punya wisata pertunjukan, kuliner, dan wisata religi atau meditasi," katanya.