Senin 11 Dec 2017 11:37 WIB

Wisman Cina Mulai Lirik Danau Toba dan Lombok

Seorang turis lokal memandangi keindahan Danau Toba dari atas bukit.
Foto: Dok: Puskompublik Kementerian Pariwisata
Seorang turis lokal memandangi keindahan Danau Toba dari atas bukit.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Wisatawan asing asal Cina sudah mulai melirik objek wisata Danau Toba di Sumatera Utara dan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebagai tempat berlibur alternatif untuk menghindari dampak letusan Gunung Agung di Bali.

"Selain Danau Toba dan Lombok, mereka juga sudah banyak yang bertanya-tanya tentang paket wisata Raja Ampat," kata Konsul Pariwisata KJRI Shanghai, Chandra Hasan, di Shanghai, Senin (11/12).

Apalagi dia melihat imbauan pemerintah Cina kepada warganya khusus untuk Bali yang berlaku hingga pemerintah Indonesia sudah menyatakan tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan dari dampak letusan gunung api yang dekat dengan objek wisata Pura Besakih di Kabupaten Karangasem itu.

Selain penerbangan langsung menuju Denpasar, Bali, setiap hari, baik oleh Garuda Indonesia maupun maskapai penerbangan asal Cina, terdapat pula penerbangan langsung dari Shanghai menuju Manado dan Bintan. Chandra juga optimistis bahwa kunjungan wisatawan Cina ke Bali mulai pulih, setidaknya menjelang Tahun Baru Imlek 2018.

"Kalau pun kunjungan ke Bali pada Natal dan Tahun Baru 2018 terpengaruh letusan Gunung Agung, maka saya yakin Imlek tahun depan sudah pulih," katanya.

Menurut dia, gelombang terbesar kunjungan wisatawan asal Cina terjadi pada Tahun Baru Imlek, bukan Tahun Baru Masehi. Masa liburan Tahun Baru Imlek di daratan Cina dan sekitarnya jauh lebih panjang dariipada Natal dan Tahun Baru Masehi.

Ia juga menganggap letusan Gunung Agung tidak memberikan pengaruh besar terhadap kunjungan wisatawan asal Cina. "Apalagi orang-orang Shanghai kebanyakan sudah pernah berlibur ke Bali. Tentu mereka ingin berlibur ke beberapa objek wisata lain di Indonesia," ujar Chandra.

Shanghai memberikan kontribusi terbesar wisatawan asal Cina yang berkunjung ke Indonesia. Paket wisata Indonesia sudah mulai ramai dan banyak ditemukan di aplikasi penjualan daring terbesar di Cina, seperti CTrip.

Selama periode 2014-2019, Presiden Joko Widodo menargetkan kunjungan 20 juta wisatawan asing, separuh di antaranya berasal dari Cina. Pada tahun 2016, jumlah kunjungan wisatawan Cina mencapai 1,5 juta, sedangkann tahun 2017 ditargetkan sebanyak 2,5 juta.

Cina memberikan kontribusi terbesar wisatawan asing ke Indonesia selama tiga tahun terakhir sekaligus menggeser Australia, Malaysia, dan Jepang. Namun untuk kunjungan ke kawasan Asia Tenggara, wisatawan China masih banyak yang berlibur ke Thailand, Singapura, dan Malaysia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement