REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Branding wisata Sumatera Barat (Sumbar) "Taste of Padang" masih mengambang karena pemerintah provinsi setempat belum mengambil keputusan menggunakannya atau tidak.
"Branding ini kan urusan kementerian. Saya tunggu lah. Saya belum dapat informasi," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Jumat (8/12).
Ia menyebutkan itu terkait branding wisata Sumbar yang mengundang polemik beberapa waktu terakhir karena dinilai belum mewakili seluruh daerah di provinsi itu. Meski telah menjadi kesepakatan perwakilan 19 kabupaten/kota dalam rapat paripurna Jumat (24/11) pada salah satu hotel di Padang, frasa "Taste of Padang" itu belum final digunakan.
Hal itu terutama karena adanya penolakan dari sebagian pihak di Sumbar diantaranya akedemisi, praktisi, pelaku wisata dan tokoh masyarakat.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit yang memimpin rapat peripurna penetapan branding wisata itu sebelumnya menyebutkan pihaknya tidak bisa langsung memutuskan apakah menggunakannya atau menolaknya karena harus meminta pertimbangan gubernur.
Gubernur Sumbar saat itu masih sedang lawatan luar negeri untuk mempromosikan potensi wisata dan energi terbarukan di daerah itu kepada calon investor. "Taste of Padang" merupakan pengerucutan hasil proses branding yang dilakukan konsultan.
Semula branding dari konsultan adalah "Taste of Padang, Culture of Minangkabau" namun karena penolakan dari beberapa daerah, maka disepakati menggunakan frasa "Taste of Padang". Namun branding itu ternyata masih juga menuai polemik hingga penggunaannya masih belum diputuskan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
