REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Bengkulu berkomitmen dalam mengembangkan sektor pariwisata. Salah satunya ditunjukkan dengan meluncurkan Calendar of Events (CoE) Pariwisata Bengkulu 2018.
Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, peluncuran Calendar of Events Pariwisata Bengkulu 2018 ini merupakan bagian dari upaya mempromosikan Bengkulu yang ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata unggulan.
"Berbagai usaha promosi terus kita lakukan untuk mengenalkan Provinsi Bengkulu baik di tingkat nasional maupun mancanegara,” ujar Rohidin dalam peluncuran CoE Pariwisata Bengkulu, kemarin di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Adapun agenda wisata yang akan digelar Bengkulu sepanjang tahun 2018 yakni terdiri dari terdiri 14 event unggulan (7 event alam; 2 event buatan, 3 event budaya, dan 2 event bahari). Di antaranya tiga festival budaya sebagai top 3 yaitu; Festival Tabot, Festival Pesisir Pasir Panjang, dan Festival Bumi Raflesia.
"Tiga festival ini sebagai top 3 dan menjadi andalan dalam mendatangkan wisatawan. Festival Tabot kami perkirakan dapat mendatangkan 75 ribu wisatawan, sedangkan Festival Pesisir Pasir Panjang dan Festival Bumi Raflesia masing-masing 30 ribu dan 10 ribu wisatawan,” kata Rohidin.
Sedangkan 14 event yang dimaksud yakni; Bencoolen Tabut Festival (11-21 September); Festival Bumi Rafflesia (Juli); Festival Pesisir Pantai Panjang Bengkulu (November), Mountain Valley (3-9 September 2018), Arung Jeram Sungai Manna ( Agustus), Rally Rakit Tradisional (Juli 2018) dan Pesona Budaya Bumi Ratu Samban ( Maret 2018).
Selain itu juga Enggano Fiesta (Juni 2018), Festival Bukit Barisan (September 2018), Rejang Lebong Trial Adventure ( Maret 2018), Festival Band se- Sumatera ( Juni 2018), Festival Truly Rafflesia (Juli), Bukit Kandis Cross Country Festival (Oktober), dan Karnaval Batik Besurek.
Menpar Arief Yahya mengapresiasi diluncurkannya CoE Pariwisata Bengkulu 2018 yang akan mendukung CoE Wonderful Indonesia (CoE WI) 2018.
Dari 100 event CoE WI 2018 tersebut, kata Menpar Arief Yahya, diharapkan untuk event tingkat nasional ada yang mewakili dari Provinsi Bengkulu.
Misalnya Festival Tabot yang sudah berlangsung lama dan digelar secara rutin setiap tahun di Bengkulu serta banyak mendatangkan wisatawan.
“Untuk pemilihan 100 premier event CoE WI 2018 dilakukan oleh tim kurator,” kata Menpar Arief Yahya.
Arief Yahya mengatakan, Bengkulu sejak dikenal dengan flora dan fauna terutama flora endemic bunga Raflesia Arnoldi yang dapat menjadi ikon pariwisata Bengkulu.
“Penyelenggaraan festival dalam CoE Pariwisata Bengkulu 2018 ini dalam rangka memperkuat unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) khususnya unsur atraksi,” kata Menpar Arief Yahya seraya mengatakan, dengan penyelenggaraan aktraksi ini akan mendorong meningkatkan aksesibilitas maupun amenitas.