REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Wali Kota Bima Qurais Abidin mendukung pembangunan dan pengembangan obyek wisata di kabupaten Bima. Salah satunya yang ia soroti ialah membebaskan Pantai Toro Mbala atau Pantai Pink dari kawasan konservasi sumber daya alam.
"Saya bersedia membantu dan bila perlu menghadap Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengupayakan pantai Toro Mbala dikeluarkan dari kawasan konservasi untuk kepentingan pariwisata," ujar Quraish saat memimpin rapat pemantapan event Trabas HMQ2 Series 2 Days di Kantor Wali Kota Bima, Selasa (28/11).
Quraish menjelaskan, Pantai Toro Mbala merupakan potensi besar bagi Kabupaten Bima di samping Gili Banta, Pulau Sangiang, pulau kelapa, Lariti dan sejumlah obyek wisata lainnya. "Kabupaten Bima harus terus tumbuh, dengan demikian kota Bima pun akan terus tumbuh maju," lanjut Quraish.
Dia menyebutkan, ajang Trabas HMQ2 Series 2 Days merupakan awal yang baik untuk menjadikan kedua pemerintahan, yakni Pemerintah Kota Bima dan Pemerintah Kabupaten Bima saling mendukung.
"Bima itu satu, adapun keberadaan kota Bima dan kabupaten Bima hanyalah pemisahan kewenangan," ungkap Quraish.
Trabas Home Motor Quick 2 series 2 days akan melewati sejumlah destinasi wisata di kabupaten Bima mulai dari Uma Lengge Wawo, Pesanggrahan, Pantai Lariti, Pantai Toro Mbala, Pantai Sambane di Langgudu, Sambori dan obyek wisata alam lainnya.