REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menjaring wisatawan asal negeri jiran Malaysia dengan mengedepankan budaya sebagai daya tarik. "Ke depan akan ada pagelaran budaya Melayu secara rutin di taman, rumah singgah dan hotel-hotel," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Pekanbaru, Ardiansyah kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Tercatat ribuan kelompok dan pegiat seni budaya melayu yang tersebar di Kota Pekanbaru. Nantinya, mereka akan diberikan pelatihan-pelatihan agar dapat lebih baik dalam tampil di muka umum.
Pihaknya juga mengatakan akan berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pekanbaru. Selain menampilkan budaya melayu secara langsung, ia mengatakan pihaknya juga akan mendorong agar hotel-hotel, bandara dan tempat umum lainnya dapat memutar musik melayu bagi pengunjung.
Rencana tersebut akan dituangkan dalam Peraturan Wali Kota (Perwako) Pekanbaru yang direncanakan akan selesai disusun pada Desember 2017 mendatang. "Dalam Perwako nanti juga diatur bagaimana membudayakan memakai tanjak pada hari-hari tertentu," tuturnya.
Konsulat Malaysia di Pekanbaru menyambut baik rencana Pemerintah setempat untuk mendorong budaya melayu di masyarakat. Konsul Malaysia di Pekanbaru, Hardi Hamdi, mengatakan wisatawan Malaysia tertarik mengujungi ibu kota Provinsi Riau tersebut karena persamaan budaya.
"Salah satu daya tarik wisatawan Malaysia ke Pekanbaru adalah persamaan budaya. Mereka tertarik ke Pekanbaru dan Riau karena masyarakat disini masih kental budaya melayu," kata Hardi.
Ia menuturkan, data yang diperoleh Konsulat Malaysia, setiap bulan terdapat 3.000 wisatawan Malaysia mengunjungi Pekanbaru dan Riau pada 2017 lalu. "Tahun ini kita belum ada datanya, namun yang pasti kemungkinan besar pasti bertambah," ujarnya.
Selain itu, dia juga mengatakan Konsulat Malaysia terus mendorong pembangunan pariwisata di Kota Pekanbaru serta Riau secara umum dengan mengundang investor negeri jiran itu menanamkan modalnya di Bumi Lancang Kuning.