Ahad 26 Nov 2017 08:17 WIB

Wisata Danau Biru dari Bangkalan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Danau Biru, Bangkalan, Jawa Timur.
Foto: Republika/Dwina Agustin
Danau Biru, Bangkalan, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Tempat wisata tidak selalu hadir sejak dulu kala. Contoh saja Danau Biru dan kolam renang Gua Pote yang berada di kawasan galian kapur Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan, Jawa Timur.

Kedua tempat berair ini awalnya hanya sebuah galian gunung kapur. Hanya saja, galian tersebut membuat ceruk-ceruk yang cukupdalam sehingga mengeluarkan air dalam tanah.

"Itu air tanah, bukan berasal dari air tampungan hujan atau air dari diisi," kata penggagas tempat wisata di wilayah galian kapur, Jevvanan.

Meski mendapatkan julukan Danau Biru, air di tempat ini tidak selalu berwarna biru. Ketika musim penghujan tiba, bisanya air akan berubah menjadi warna hijau.

Jevvanan mengaku tidak tahu pasti mengapa air danau tersebut bisa berganti-ganti. Apalagi, belum ada kajian yang dilakukan pada tempat tersebut, termasuk perhatian dari pemerintah daerah.

Sedangkan kolam renang Gua Pote berada berdekatan dengan Danau Biru. Kedalamannya hanya mencapai 1,5 meter dan berbeda dengan Danau Biru yang hanya bisa dinikmati pemandangannya, kolam renang ini tentu saja dapat digunakan untuk umum.

Selain bisa berenang, di dekat kolam renang ini terdapat sebuah gua yang merupakan peninggalan zaman penjajahan Jepang dulu. Menurut Jevvanan, ketika tentara Jepang terdesak, mereka bersembunyi di gua tersebut dan sampai saat ini masih tetap dipertahankan.

Meski wilayah penambangan kapur ini sudah dinikmati banyak wisatawan, Jevvanan menceritakan jika perhatian pemerintah masih kurang. Padahal, destinasi wisata ini bisa menaikkan nama Bangkalan.

"Untuk pungutan biaya masih terkadang suka-suka, kita perlu duduk bersama buat membicarakan tarif, keamanan, dan hal lainnya," kata pria berusia 44 tahun itu.

Selain itu, karena daerah tersebut merupakan gunung kapur, dia berharap bagian-bagian yang sudah ditambang atau sekitar wilayah tersebut dapat dirindangi pepohonan. Dengan begitu wisatawan akan lebih berminat datang karena kondisinya tidak terlalu gersang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement